Sungai Celeng yang berdekatan dengan gedung MA Ummatan Washatan meluap akibat hujan deras. Gedung sekolah yang sebagian besar terdampak banjir tak siap dipakai untuk USBN.
"Karena ruangan penuh lumpur, USBN kami liburkan dan tunda USBN pada Senin (18 Maret) kemarin. USBN baru kami gelar pada Selasa (19 Maret) kemarin di sekolah lain," ujar Kepala MA Ummatan Washatan, Subardi kepada Medcom.id pada Kamis, 22 Maret 2019.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Subardi menuturkan, siswanya masih harus menjalakan USBN di SMA Imogiri hingga Jumat, 23 Maret 2019. Jarak kedua sekolah tersebut sekitar 500 meter.
"USBN di sekolah tetangga kemungkinan sampai besok. Untuk hari Sabtu, akan kami lakukan di gedung sekolah sendiri karena berbasis komputer. Kami akan pakai ruangan lantai dua yang tak terdampak banjir," katanya.
Hingga kini, sebagian siswa di sekolah tersebut masih diliburkan. Ada pula pukulan siswa bersama relawan yang membersihkan material lumpur bekas banjir.
Banjir di sekolah tersebut masuk ke sejumlah ruang yang vital bagi kelangsungan belajar mengajar. Sejumlah ruang yang sempat terdampak banjir yakni laboratorium IPA, perpustakaan, ruang tata usaha, dan sejumlah ruang kelas. Tinggi genangan air di ruangan diperkirakan lebih dari satu meter.
Kondisi ini membuat isi di dalam sejumlah ruangan rusak. Ia menyebutkan, sejumlah berkas, seperti administrasi guru, ijazah, rapor siswa, serta dokumen pendidikan lainnya ikut terendam air.
Selain itu, sejumlah peralatan elektronik juga hampir dipastikan rusak. Di antaranya, LCD (5 unit), komputer (2 unit), laptop (4 unit), OHP (1 unit), sound system (3 unit), dan printer (4 unit). Sementara, peralatan band yang sempat terendam diperkirakan masih bisa digunakan.
Buku-buku di perpustakaan juga terendam. Dari lima tingkat rak, tiga paling bawah seluruhnya terendam air. Baik itu buku bacaan maupun buku pelajaran. "Kalau sudah bersih, siswa baru bisa masuk buat belajar. Kami inginkan secepatnya," kata Subardi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ALB)