Warga Karimunjawa, Srianto menyampaikan, aktivitas masyarakat yang menggunakan BBM jenis pertalite dan pertamax nyaris lumpuh. Motor dan mobil warga banyak yang tak lagi beroperasi. Itu lantaran kehabisan BBM.
“Saya sendiri sudah tiga hari ke mana-mana jalan kaki. BBM di motor sudah habis,” ujar Srianto, Selasa, 24 April 2018.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Srianto menceritakan, stok BBM di pedagang pengecer pun sudah langka. Tak pelak, jika masih ada yang menjual BBM, harganya naik dua kali lipat.
“Kalau solar sedikit-sedikit masih ada,” kata Srianto.
Ditambahkan Srianto, untuk memenuhi kebutuhan BBM, praktis hanya mengandalkan nelayan yang nekat sembunyi-sembunyi membeli BBM dari daratan Jepara. Namun, jumlahnya pun tidak banyak.
“Jadi kalau (nelayan) kebetulan ke Jepara sekalian beli. Tapi paling ya, beli buat kebutuhannya sendiri dan keluarganya jadi jumlahnya tidak banyak. Karena, kapal nelayan aturannya memang tidak boleh mengangkut BBM,” terang Srianto.
Warga lainnya, Saroh mengungkapkan hal serupa. Sejak sepekan terakhir dia kesulitan mendapatkan BBM. Tidak hanya di Pulau Karimunjawa, di pulau lain seperti Kemujan, BBM juga sulit didapatkan.
“Sudah tidak bisa ke mana-kemana karena tidak ada BBM,” ungkap Saroh.
Berkait kelangkaan BBM di Karimunjawa, Medcom.id mencoba mengkonfirmasi Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR IV Semarang, namun belum ada jawaban.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ALB)
