Dinas Kesehatan Sleman mencatat 8.211 balita di kabupaten tersebut mengalami stunting. Mereka memiliki bobot badan yang tak ideal.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Sleman Bambang Suharjana mengatakan, pada 2017, jumlah balita di kabupaten tersebut sebanyak 69 ribu orang. Sebanyak 11,9 persen balita dari jumlah itu kurang gizi.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Kasus ini, pada 2017, memang lebih tinggi dari tahun 2016 yang berada di angka 11,81 persen," kata Bambang di Sleman, DI Yogyakarta, Kamis, 8 Februari 2018.
Bambang mengatakan Pemerintah Kabupaten Sleman menargetkan angka balita stunting menurun. Tapi dalam lima tahun terakhir, angka tersebut masih fluktuatif.
Berikut data angka balita stunting di Sleman dalam lima tahun terakhir:
- 2013, sebanyak 12,6 persen
- 2014, sebanyak 12,87 persen
- 2015, sebanyak 12,86 persen
- 2016, sebanyak 11,81 persen
- 2017, sebanyak 11,9 persen
Bambang mengatakan Pemkab akan menambah jadwal pemantauan ibu hamil hingga ke kecamatan. Adapun pemantauan itu meliputi kesehatan ibu hamil, berat badan ibu hamil, hingga asupan gizinya.
Setelah bayi lahir, lanjut Bambang, akan dipantau para kader Posyandu. "Jika ada temuan kasus (balita stunting) bisa dilakukan penanganan sejak dini. Penanganan balita stunting paling cepat minimal dalam waktu tiga bulan," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)
