"Antrean mulai terjadi sejak 20 Desember 2017. Biasanya sehari kami menerbitkan 100 SKCK, kini sampai 250 SKCK," kata Kasat Intelkam Polrestabes Semarang AKBP Ventie Bernard Musak, Rabu, 3 Januari 2017.
Ventie menjelaskan, para pencari SKCK ada yang lulusan SMA, sarjana, pegawai, dan calon pengemudi ojek online. "Umurnya ada yang muda, ada juga yang tua. Mskipun terjadi antrean, kami tetap melakukan pelayanan seperti biasa" tambahnya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Anggie Dwi, warga Semarang Selatan, mengaku sudah dua hari berturut-turut mendatangi Mapolres Semarang. "Kemarin saya sudah ke sini, karena nomor antrean habis disuruh pulang sama petugas," ujarnya.
Gadis 19 tahun itu rela mengantre mendapatkan SKCK sebagai syarat melamar kerja di sebuah pabrik di wilayahnya. "Mumpung banyak lowongan," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(NIN)