"Penerimaan terdiri dari bea masuk sebesar Rp8,58 miliar dan cukai Rp241,02 miliar," ujar Kepala Kantor Pelayanan Pajak Bea Cukai Yogyakarta, Sucipto di Yogyakarta, Senin malam, 17 Desember 2018.
Ia mengakui jumlah penerimaan bea dan cukai di DIY minim lantaran tak banyak industri besar di DIY. Selain itu Bea masuk barang-barang import di bandara Adisutjipto juga masih minim.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Bandara kita kecil. Jadi hanya sedikit penerbangan dari luar negeri yang masuk kesini. Barang import kebanyakan masuk dari Semarang atau Jakarta," jelas Sucipto.
Penerimaan cukai terbesar berasal dari pabrik rokok kretek milik salah satu perusahaan rokok. Pabrik rokok ini terletak di Kabupaten Sleman, Bantul, dan Kulon Progo.
Sementara barang-barang import yang kena bea masuk di antaranya kayu, bahan mebel, antena tv, keperluan RT dan cairan bahan baku vape. "Yang paling besar kena bea masuk itu import biji vanili dan alat pertukangan," ungkap Sucipto.
Pihaknya optimis jika bandara baru beroperasi, penerimaan bea masuk bisa meningkat cukup signifikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(DEN)