Pernyataan itu diutarakan Pemimpin Redaksi Medcom.id Abdul Kohar dalam acara Latihan Kader Tingkat Nasional Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Surakarta. Acara yang diikuti perwakilan kader HMI dari seluruh penjuru Indonesia tersebut digelar di Karanganyar, Jawa Tengah, Kamis, 28 Februari 2019.
Kohar mengatakan, berseliwerannya fitnah dan kabar bohong itu berimbas pada banyak hal. Kekhawatiran atas kabar bohong juga kerap mengundang emosi, amarah, takut, bahkan curiga.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Masyarakat yang tadinya saudara jadi pecah, curiga antarkelompok, intoleransi di mana-mana," ungkap Kohar.
Dia meminta, HMI sebagai kumpulan insan akademis tidak tinggal diam menghadapi persoalan itu. "HMI harus menjadi pelopor membangun literasi di masyarakat," kata dia.
Para kader diminta siap berkolaborasi dengan pers dan media massa guna memerangi kabar-kabar bohong. Kader HMI, lanjutnya, harus lantang berbicara.
Beberapa langkah konkret yang bisa dilakukan oleh kader antara lain mengeluarkan rilis. Langkah lainnya, dengan mengajak masyarakat per individu.
"Mengampanyekan ajakan kebaikan, menebar kedamaian, membaca media secara benar dan mengecek fakta melalui platform media sosial kader, seperti Instagram, Facebook dan lain sebagainya," papar Kohar.
Menjadi pelopor membangun literasi masyarakat untuk membangun kerukunan, kata Kohar, bukan pekerjaan mudah. "Jangan sampai dihancurkan oleh orang-orang yang mencari kekuasaan dengan cara apapun," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ALB)
