Ketua Panitia Pusat Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri Ravik Karsidi mengatakan, 365 peserta berkebutuhan khusus terdiri dari beberapa kategori. 107 orang merupakan penyandang tunanetra, 122 orang penyandang tuna rungu.
"Kemudian, 43 orang penyandang tuna wicara dan 93 orang merupakan tuna daksa," ungkap Ravik, Selasa, 8 Mei 2018.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Dia menyebutkan, panitia telah menyiapkan sejumlah pengawas untuk membantu dan memfasilitasi peserta berkebutuhan khusus. Ravik mengungkap, untuk peserta penyandang tunanetra akan didampingi dua pengawas.
"Satu orang membacakan dan satu orang lainnya menuliskan jawaban," ujar Ravik.
Sedangkan, peserta tunadaksa dipastikan menjalani ujian di lokasi yang mudah diakses.
Ujian SBMPTN tahun ini dimulai dengan ujian tulis. Ujian tulis dibagi menjadi dua metode, yakni Ujian Tulis Berbasis Cetak (UTBC) dan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK).
Adapun di seluruh Indonesia, kelompok ujian SBMPTN terbagi menjadi tiga yakni kelompok ujian saintek dengan jumlah peserta 341.290 orang, kelompok ujian Sosial Humaniora (Soshum) sebanyak 359.140 orang dan kelompok ujian campuran sebanyak 159.571 peserta.
Ujian selanjutnya dilangsungkan pada 9 Mei 2018 dan 11 Mei 2018. Pada tanggal tersebut, peserta yang memilih program studi bidang seni dan keolahragaan akan menjalani ujian keterampilan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(LDS)