"Yang bersangkutan sudah enam hari terinfeksi difteri. Saat dirawat di Kendal, dia sudah demam tinggi, tidur dalam keadaan ngorok. Dibawa ke Kariadi, hanya beberapa jam (pasien) sudah meninggal dunia," kata Dokter Hapsari selaku Penanggung jawab pasien Rumah Sakit Kariadi, Semarang, Jawa Tengah, Rabu, 13 Desember 2017.
Menurut Hapsari, balita itu menghembuskan nafas terakhir pada pukul 02.00 WIB. Saat tiba di RS Kadiadi, pasien sudah mengalami komplikasi.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Pasien mengalami komplikasi dan sesak nafas berat. Itu disebabkan ada kuman difteri yang menyumbat tenggorokan. Terjadi pembesaran pada kelenjarnya ditambah adanya penyakit jantung," ujar Hapsari.
Hapsari menambahkan penderita difteri itu sempat dirawat di ruang isolasi. Dokter pun juga sudah memberi suntikan antibiotik dan membuat lubang selaput membran pada tenggorokan pasien. Malang, jiwa pasien tidak tertolong.
Saat ini, RS Kariadi sedang merawat dua pasien yang dinyatakan menderita sakit difteri. Mereka sedang menjalani perawatan intensif di ruang isolasi Rumah Sakit Dokter Kariadi.
Menurut Humas RS Kariadi, Pranata, dua pasien penderita difteri itu masuk Kariadi sejak 11 Desember 2017. Satu pasien berjenis kelamin perempuan, usia enam tahun, dan berasal dari Banyuputih, Batang; satu pasien lain berjenis kelamin laki-laki, usia 15 tahun, dan berasal dari Mranggen, Demak.
"Siapa nama mereka tidak boleh diberitahukan dengan alasan privasi," ujar Pranata saat dihubungi terpisah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SUR)