Koordinator Sar Satlinmas Wilayah II Gunungkidul Marjono mengatakan gelombang di perairan selatan Kabupaten Gunungkidul mencapai tiga meter. Kondisi ini diperkirakan berlangsung hingga Senin, 22 Maret 2018.
"Dalam beberapa hari ini gelombang memang cukup tinggi," ujarnya saat dihubungi pada Jumat, 23 Maret 2018.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Kendati gelombang cukup tinggi, ia mengungkapkan masih ada sejumlah nelayan yang nekat melaut. Lantaran tangkapan ikan saat ini hasilnya cukup bagus, khususnya ikan tongkol.
Marjono mengaku sudah memperingatkan nelayan untuk tak melawan cuaca berbahaya. Jika terpaksa, ia mengimbau para nelayan meningkatkan kehati-hatian.
"Kapal-kapal nelayan di pinggir pantai juga dievakuasi. Ini untuk meminimalisasi dampak yang tak diinginkan," katanya.
Kepala Kelompok Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Yogyakarta, Djoko Budiyono, menyatakan posisi Siklon Tropis Marcus kini semakin menjauhi Samudera Hindia lantaran semakin ke selatan-barat daya. Meskipun, siklon yang tumbuh dari perairan Australia ini masih dirasakan di pesisir selatan Jawa.
"Posisinya (Siklon Tropis Marcus) saat ini sekitar 1.450 km. Tapi gelombang di perairan selatan Jawa, termasuk Yogyakarta, masih berkisar 2,5-4 meter," kata dia.
Siklon Tropis Marcus muncul di perairan Australia sejak 16 Maret 2018. Siklon ini bergerak ke arah barat daya memasuki Samudera Hindia. Siklon Tropis Marcus ini merupakan sejenis pusaran angin yang berputar di atas lautan. Diameternya Siklon Marcus bisa mencapai 150 hingga 200 kilometer dengan kecepatan di atas 63 kilometer per jam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(LDS)