Ilustrasi Sejumlah kendaraan melintasi di jalan Tol Batang Semarang saat penyusuran pra uji laik fungsi dan keselamatan Trans Jawa, Batang, Jawa Tengah, Jumat (7/12/2018). ANTARA FOTO/Zabur Karuru.
Ilustrasi Sejumlah kendaraan melintasi di jalan Tol Batang Semarang saat penyusuran pra uji laik fungsi dan keselamatan Trans Jawa, Batang, Jawa Tengah, Jumat (7/12/2018). ANTARA FOTO/Zabur Karuru. (Ahmad Mustaqim)

Menhub Sebut Tol Jakarta-Surabaya Punya Daya Tarik

libur natal
Ahmad Mustaqim • 14 Desember 2018 16:47
Kulon Progo: Jalur darat akan jadi daya tarik perjalanan dalam masa libur akhir tahun, yakni hari raya Natal 2018 dan Tahun Baru 2019. Jalur darat baru itu yakni jalan tol Jakarta hingga Surabaya. 
 
"Jalur darat ada magnet tol Jakarta-Surabaya. Ini akan menjadi preferensi orang mencoba itu," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat, 14 Desember 2018. 
 
Budi memperkirakan, perjalanan Jakarta-Surabaya lewat jalur tol bisa ditempuh sekitar 10 jam. Pihaknya merencanakan akan membatasi jenis kendaraan truk yang hanya bisa melintas pada hari tertentu.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


"Kita rencanakan hari tertentu truk dibatasi. Konstruksi kita berlakukan hari-hari tertentu. Kita harapkan bisa berjalan baik," ungkap Budi.
 
Budi menyatakan Presiden Joko Widodo berencana mencoba tol Jakarta-Surabaya pada 20 Desember 2018. Meski belum memastikan, ia memilih menunggu kepastian hal itu.
 
Ia berharap akan ada kerja sama dengan sejumlah pemerintah daerah agar bisa memberikan dampak perekonomian. "Bisa kerja sama dengan Pemda Pekalongan dan Brebes agar yang biasanya mamoir tetap mampir," ungkap Budi.
 
Dari jalur udara, Menteri Budi memperkirakan sudah ada penambahan 16 slot tambahan jadwal penerbangan. Sejumlah daerah tujuan tambahan jadwal penerbangan itu di antaranya Medan, Pontianak, NTT, Bali, Ambon, dan Papua. 
 
"Agar mereja lancar, bandara kecil bisa buka sampai malam agar perputaran pesawat lebih baik. Keselamatan menjadi konsen. Kita akan sama-sama lakukan pengecekan di bandara Soetta," beber Budi.
 
Untuk kendaraan umum, seperti bus pariwisata, Menteri Budi mengimbau ada jaminan keselamatan penumpang dengan pengecekan kelaikan kendaraan. Ia mengaku baru 30 persen melakukan pemantauan.
 
"Yang tidak dipakai reguler, kadang dipakai saja. Saya mengimbau warga yang membeli tiket bus, khusus wisata hati-hati. Harus sudah dicek dan segalanya. Kalau tak ada kepastian, dikembalikan tiketnya," pungkas Budi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(DEN)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif