Salah seorang pelaku IKM di Bantul, Muhamamd Rizal (kanan) saat acara Sosialisasi Program Restrukturisasi Mesin/Peralatan bagi IKM di Jogja di salah satu hotel di Yogyakarta, Senin, 10 Desember 2018. Medcom.id/ Patricia Vicka.
Salah seorang pelaku IKM di Bantul, Muhamamd Rizal (kanan) saat acara Sosialisasi Program Restrukturisasi Mesin/Peralatan bagi IKM di Jogja di salah satu hotel di Yogyakarta, Senin, 10 Desember 2018. Medcom.id/ Patricia Vicka. (Patricia Vicka)

IKM Yogyakarta Dapat Potongan Harga Mesin

industri kecil menengah
Patricia Vicka • 10 Desember 2018 16:23
Yogyakarta: Industri Kecil menengah (IKM) di Yogyakarta akan mendapat bantuan modal untuk membeli mesin dan alat produksi. Bantuan ini diberikan oleh Direktorat Jendal IKM Kementerian Perindustrian dalam program restrukturisasi mesin/peralatan bagi IKM.
 
Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian, Gati Wibawaningsih mengatakan, bantuan modal berbentuk potongan harga pada mesin atau peralatan yang dibeli oleh IKM.
 
"Besaran potongan 25 persen dari harga mesin untuk mesin buatan dalam negeri dan 30 persen untuk mesin buatan luar negeri," kata Gati saat acara Sosialisasi Program Restrukturisasi Mesin/Peralatan bagi IKM di Jogja di salah satu hotel di Yogyakarta, Senin, 10 Desember 2018.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Gati menjelaskan, sistem penyaluran bantuan adalah reimburse. Pemerintah akan mengembalikan uang kepada pelaku IKM sebesar potongan harga yang ditetapkan.
 
Namun untuk bisa mendapatkan bantuan, IKM harus mendaftar terlebih dahulu dan memenuhi beberapa persyaratan yang ditetapkan oleh Kemenperin.
 
Persyaratan di antaranya memiliki karyawan tetap minimal 19 orang, mengajukan izin ke Kemenperin sebelum membeli barang dan mengumpulkan NPWP serta tanda daftar perusahaan (TDP). Selain itu alat atau mesin yang dibeli minimal seharga Rp40 juta.
 
"Besaran potongan yang bisa kami kasih minimal Rp10 juta maximal Rp300 juta. Jadi beli mesin dalam negeri minimal harga Rp40 juta. Dapat potongan 25 persen jadi dapat bantuan Rp10 juta," jelas Gati.
 
Salah seorang pelaku IKM di Bantul, Muhamamd Rizal menyambut baik program ini. Bantuan modal dinilai sebagai angin segar untuk memperbanyak kapasitas produksi usaha furniture dan mebel yang sedang dijalankannya.
 
Ia tertarik ikut program ini. Lantaran pria yang sudah menggeluti bisnis mebel selama empat tahun ini berencana membeli mesin untuk mempercepat pembuatan furniture seperti meja, kursi, dan lemari.
 
"Kalau pakai tenaga manusia bikin meja bisa 2-5hari. Kalau pakai mesin hanya 1-2hari. Saya jadi bisa lebih banyak produksi," ungkap Rizal.
 
Sementara itu Ketua Bidang Organisasi DPP Asosiasi Mebel Indonesia (Asmindo), Endro Wardoyo menilai besaran potongan harga masih terlalu kecil. Ia berharap pemerintah bisa memberikan bantuan potongan harga sekitar 40-50 persen dari harga mesin atau peralatan.
 
"Perdagangan furniture lagi lesu. Permintaan menurun. Kalau diberi bantuan lebih dari 30 persen akan sangat membantu pelaku IKM," pungkas Endro.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(DEN)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif