Lokasi pengungsian di Kompleks SDN Dlepih 1 Wonogiri, Jawa Tengah. Foto: Medcom.id/Pythag Kurniati
Lokasi pengungsian di Kompleks SDN Dlepih 1 Wonogiri, Jawa Tengah. Foto: Medcom.id/Pythag Kurniati (Pythag Kurniati)

Beberapa Pengungsi Bencana Wonogiri Trauma Kembali ke Rumah

tanah longsor cuaca ekstrem bencana alam bencana banjir siklon tropis cempaka
Pythag Kurniati • 10 Desember 2017 17:28
Wonogiri: Maryati, 53 terlihat berdiri di depan tenda pengungsian. Sesekali ia mengusap keringat di keningnya. Maryati bercerita, dia satu dari ribuan warga Wonogiri yang mengungsi di kompleks SDN Dlepih I, Tirtomoyo, Wonogiri.
 
Rumah Maryati di Bengle RT 1 RW 5 Desa Dlepih, Tirtomoyo, Wonogiri rusak diterjang banjir dan longsor. Tidak hanya rumahnya yang rusak, bencana yang diakibatkan oleh Siklon Cempaka itu masih membuatnya ketakutan. Ia khawatir, banjir dan longsor suatu saat dapat mengintai kembali.
 
"Rumah roboh, saya tidak mau terulang lagi. Kalau bisa saya pindah lokasi dari Bengle," ujarnya Maryati, Minggu, 10 Desember 2017.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Maryati menceritakan, bencana Wonogiri terjadi pada Selasa, 28 November 2017. Air dan longsor datang tiba-tiba. Dia pun berlari menyelamatkan diri.
 
Baru pada Rabu, 29 November 2017 Maryati mengungsi di kompleks SDN Dlepih I Tirtomoyo, Wonogiri. Hingga saat ini genap 12 hari dirinya menjadi pengungsi.
 
Sementara Tukiyo, warga Bengle RT 2 RW 5 Dlepih, Tirtomoyo merasakan hal yang sama. Dirinya masih trauma jika membayangkan kejadian saat longsoran tanah dan lumpur mengubur kandang dan ternaknya.
 
"Sapi saya mati. Untung saya sempat lari," beber pria 70 tahun itu.
 
Dibanding Maryato, Tukiyo lebih memilih pasrah pada pemerintah. Namun yang jelas, ia meminta pemerintah segera membantu para pengungsi.
 
"Mau dipindah apa tidak (rumahnya). Kulo tumut pemerintah (saya ikut pemerintah)," terang dia.
 
Beberapa Pengungsi Bencana Wonogiri Trauma Kembali ke Rumah
Kepala BNPB Willem R (tengah) di Wonogiri, Jateng, Minggu, 10 Desember 2017. Foto: Medcom.id/Pythag Kurniati
 
Arahan Presiden untuk Relokasi
 
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei memastikan warga terdampak bencana akan direlokasi ke tempat yang aman. Hal tersebut, kata Willem, merupakan arahan dari Presiden Jokowi.
 
"Relokasi itu jelas di daerah-daerah yang longsor. Karena warga tak mungkin kembali ke rumahnya dimana ada kejadian longsor," kata Willem di sela kunjungannya meninjau pengungsian di kompleks SDN Dlepih I, Tirtomoyo, Wonogiri, Jawa Tengah
 
Bahkan Presiden Jokowi, lanjutnya, memerintahkan Menteri ESDM melalui pusat geologi mengkaji daerah rawan di sekitar lokasi bencana. "Sekaligus ditujukan untuk mencari daerah yang aman untuk relokasi," terang dia.
 
Willem menerangkan, tugas Pemerintah Daerah yakni menyiapkan lahan. Jika lahan sudah siap, pemerintah pusat akan membantu membangun kembali rumah warga.
 

 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(SUR)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif