Ilustrasi -- Medcom.id/Rhobi Shani
Ilustrasi -- Medcom.id/Rhobi Shani (Rhobi Shani)

Curah Hujan di Jepara Diperkirakan Tinggi

potensi hujan
Rhobi Shani • 22 Januari 2018 12:40
Jepara: Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Semarang memperkirakan curah hujan di Kabupaten Jepara lebih dari 500 milimeter atau masuk dalam kategori sangat tinggi. Kondisi itu akan berlangsung hingga Maret 2018.
 
"Untuk mengantisipasi itu, kami menyiapkan seluruh kekuatan SDM, peralatan, dan logistik. Termasuk telah berkoordinasi dengan OPD unsur pengarah dalam pemenuhan kebutuhan jika dalam kondisi darurat," kata Kepala Seksi (Kasi) Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Jepara Kusdiyarto, Senin, 22 Januari 2018.
 
Kusdiyarto mencatat, sepanjang 2017 terjadi 145 bencana di Bumi Kartini. Masing-masing yaitu 4 kali banjir, 9 kali tanah longsor, 9 puting beliung, 19 kebakaran, 17 laka sumur, 6 tenggelam, dan 81 kali bencana dan musibah lain-lain.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


"Saat ini, kami telah melengkapi perlengkapan kebutuhan minimal yang dibutuhkan dalam penanggulangan bencana. Seperti 15 ribu lembar karung plastik, 230 lembar bronjong kawat, 14 unit tenda keluarga, dan sembilan unit mesin perahu," beber Kusdiyarto.
 
BPBD Jepara, lanjut Kusdiyarto, telah memiliki 18 personel yang memiliki sertifikat penanggulangan bencana dari lembaga sertifikasi nasional. Selain itu, ada relawan penanggulangan bencana yang teroganisir di beberapa organisasi relawan atau kemanusiaan. Jumlahnya mencapai 550 personel yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Jepara.
 
Bupati Jepara Ahmad Marzuqi mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan untuk menghadapi segala resiko bencana yang mungkin terjadi. Salah satunya dengan mengenali tanda-tanda alam sekitar melalui pengamatan atas perubahan-perubahan kondisi lingkungan dan menjaga kebersihan lingkungan.
 
Marzuqi menambahkan, Pemkab Jepara melalui BPBD kabupaten Jepara sejak 2012 sampai 2017 telah melakukan kegiatan sosialisasi dan penguatan kapasitas bagi warga dan relawan. Hal itu merupakan upaya penyadaran dan peningkatan kapasitas masyarakat dalam penanggulangan bencana.
 
"Salah satu dari sosialisasi dan penguatan kapasitas yaitu dibentuknya desa tanggap bencana di Desa Tempur, Bungu, dan Desa Batukali," pungkas Marzuqi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(NIN)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif