Sejumlah warga mengambil air di tengah Telaga Tritis yang mulai mengering di Dusun Njaten, Ngestirejo, Tanjungsari, Gunung Kidul, Yogyakarta, Rabu (7/9). FOTO ANTARA/Noveradika.
Sejumlah warga mengambil air di tengah Telaga Tritis yang mulai mengering di Dusun Njaten, Ngestirejo, Tanjungsari, Gunung Kidul, Yogyakarta, Rabu (7/9). FOTO ANTARA/Noveradika. (Ahmad Mustaqim)

Warga Gunungkidul Mengais Air dari Pipa PDAM yang Bocor

musim kemarau
Ahmad Mustaqim • 20 Agustus 2018 18:37
Gunungkidul: Sejumlah warga di Dusun Legundi, Desa Planjan, Kecamatan Saptosari, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta mengais air dari pipa PDAM setempat yang bocor. Mereka memakai ember dan jeriken untuk menampung air yang menetes dari lubang pipa di di sekitar dusun.
 
Minem, warga sekitar mengatakan, pipa tersebut bocor sejak Minggu, 19 Agustus 2018 malam. Bocoran air tersebut ditampung warga untuk memenuhi kebutuhan air.
 
"Lumayan lah," kata Minem di lokasi, Senin, 20 Agustus 2018.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Pipa PDAM yang bocor dan ditampung warga itu tak jernih. Terdapat endapan kapur setelah didiamkan beberapa saat. Minem mengaku masih menyaring air tersebut apabila hendak memasak. Selain memasak, air tersebut juga dikonsumsi dan untuk mencuci.  
 
Menurut perempuan berusia 50 tahun tersebut, warga sudah sekitar lima bulan kesulitan air. Jika beli ke pihak swasta harus merogoh kocek hingga Rp150 ribu untuk keperluan satu pekan. 
 
"Bagi saya mahal kalau mengeluarkan uang buat beli air," ungkap Minem. 
 
Kepala Dusun Legundi, Supriyatno mengatakan, lokasi pipa PDAM yang bocor ada di tiga titik. Pihaknya tak bisa berbuat banyak soal itu. Soal kekeringan, ia mengaku sudah meminta bantuan pemerintah kecamatan. 
 
"Kami sudah ajukan bantuan (air bersih) ke BPBD, beberapa kali sudah dikirim. Minta bantuan di kecamatan, tapi tidak diberi," ungkap Supriyatno.
 
Ada 12 kepala keluarga (KK) yang berlangganan PDAM. Sementara, jumlah KK ada 145 di dusun itu. Jumlah penduduknya ada sebanyak 472 jiwa. Saat hendak membeli air dari pihak swasta, harus antre hingga empat hari. 
 
Kepala PDAM Gunungkidul, Isnawan debit air untuk wilayah Kecamatan Saptosari cukup kecil. Namun, ada keterbatasan sehingga tidak bisa menambah aliran air dari daerah lain. "Kami sudah usulkan ke Satker (satuan kerja) untuk menambah pompa air. Saat ini masih proses tender," ungkap Isnawan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(DEN)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif