Koordinator aksi Irsad Ade Irawan mendesak Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X untuk meminjamkan tanah kesultanan (sultan ground) untuk dijadikan lokasi perumahan buruh.
"Harga tanah di Yogyakarta kini sangat mahal. Jauh dengan gaji buruh, kami minta Pak Gubernur pinjamkan Sultan Ground," kata Irsad di lokasi, Rabu, 1 Mei 2019.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Irsad menjelaskan, penghasilan buruh saat ini tidak cukup untuk mencicil rumah. Sehingga sebagian besar buruh masih tinggal bersama orang tua atau mertua. Ada pula yang mengontrak.
"Gaji kami sudah kecil. Hidup masih numpang pula. Tolonglah pemerintah ringankan beban kami," jelas Irsad.
Menurut Irsad, penyediaan rumah murah diharapkan dapat meningkatkan taraf kesejahteraan hidup para buruh. Dalam kesempatan yang sama para buruh juga menuntut Pemda segera menetapkan upah minimum sektoral (UMS).
Aksi unjuk rasa ini diikuti oleh sekitar 150 buruh dari berbagai aliansi dan organisasi. Masa datang dengan menggunakan motor dan berjalan kaki. Para buruh melakukan pawai di sepanjang Jalan Malioboro sejak pukul 09.30 WIB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(DEN)