Pekerjaan yang dihentikan meliputi pembangunan jalan tol, jembatan, jalan, MRT, LRT yang ada di seluruh Indonesia. Pihaknya meminta Komite Keselamatan Konstruksi (KKK) Nasional untuk melakukan audit evaluasi seluruh pekerjaan infrastrukur.
"Semua pekerjaan yang ada di atas tanah yang membutuhkan semua pekerjaan berat saya minta hentikan sementara sampai hasil evaluasi (KKK) selesai," tegas Basuki, Selasa, 20 Februari 2018.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Keselamatan kerja adalah hal utama yang harus dievaluasi oleh KKK. Evaluasi ini dilakukan untuk mencegah timbulnya kecelakaan serupa dikemudian hari.
(Baca: SDM Insinyur jadi Kambing Hitam Kecelakaan Infrastruktur)
Menurutnya rentetan kecelakaan yang terjadi bukan karena pengerjaan yang dikebut atau terburu-buru. Sebab, target pengerjaan konstruksi yang dibuat pemerintah Indonesia menurutnya masih dalam taraf normal.
Kecelakaan beruntun terjadi karena kedisiplinan kontraktor minim. "Kecepatan pekerjaan kita dibanding negara Tiongkok, Malaysia, Filipina dalam setahun belum apa-apa. Tiongkok dalam satu tahun bangun jalan empat ribu kilometer. Kalau kita 5 tahun bangun jalan seribu kilometer saja," bebernya.
Ia berharap agar KKK bisa segera menyelesaikan evaluasi secepatnya sehingga seluruh pekerjaan infrastruktur bisa kembali dilakukan.
(Baca: Tiang Girder Proyek Tol Becakayu Ambruk)
Pihaknya akan mengumpulkan Menteri Perhubungan, Menteri BUMN dan seluruh direktur perusahaan kontraktor dan pembangunan siang ini di kantornya untuk koordinasi dan evaluasi. Dalam catatan Basuki, ada 14 kecelakaan infrastruktur yang terjadi dalam dua tahun terakhir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SUR)