Ke depannya Pemerintah Kota berencana menetapkan standar keamanan bagi wahana di acara rutin tahunan ini. Selain itu pemkot juga akan mewajibkan pemilik permainan memiliki sertifikasi keamanan laik operasional.
"Tidak ada sertifikasi dan standar (keamanan) di wahana itu," kata Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti saat jumpa pers di Balaikota Yogyakarta, Selasa, 13 November 2018.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Haryadi menjelaskan, bentuk standar keamanan yang dimaksud adalah adanya pengecekan alat beberapa kali sehari, pengukuran tinggi ideal wahana pemeriksaan kekuatan kayu atau besi wahana serta tahun pembuatan.
Haryadi mengaku sudah bertemu langsung dan meminta keterangan serta mengecek keamanan dari pemilik wahana. Pemilik wahana mengaku sudah rutin memeriksa peralatan dan mesin wahana.
Mesin serta besi lingkaran wahana bianglala adalah keluaran terbaru. Haryadi mengklaim insiden ini baru pertama kali terjadi selama masa kepemimpinannya.
"Biarlah ini jadi momentum kita untuk mengevaluasi wahana beresiko supaya ga terjadi lagi," ungkap Haryadi.
Ke depan Pemkot turut mempertimbangkan adanya perlindungan asuransi bagi seluruh pengunjung yang naik ke wahana bianglala dan kora-kora.
Namun rencana ini masih terganjal dengan harga tiket naik. Jika menggunakan asuransi, harga tiket akan terkerek naik dan berpotensi tak diminati pengunjung.
Saat ini Pemkot menghentikan operasional 7 wahana Bianglala dan 8 Kora-kora di dalam Pasar Malam Sekaten (PMPS). Wahana dihentikan untuk mencegah insiden terulang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(DEN)
