Wakil Rektor III Universitas Amikom Yogyakarta Ahmad Fauzi mengatakan Mapala kampusnya mengadakan kegiatan di jembatan kawasan Babarsari, Depok, Sleman pada Rabu, 31 Januari 2018. Saat itu, kata dia, Dwi sedang melakukan panjat tali dari dasar sungai.
"Habis sampai di atas yang bersangkutan lemas. Setelah itu langsung ditarik panitia untuk diberi pertolongan," kata Fauzi melalui sambungan telepon pada Kamis malam, 1 Februari 2018.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Menurut dia, Dwi meninggal bukan akibat kecelakaan. Sebab, korban sempat dibawa ke rumah sakit dan diperiksa oleh dokter. Meskipun, nyawa Dwi tidak terselamatkan.
Kendati dibawa ke rumah sakit, Fauzi tak mengetahui hasil pemeriksaan dokter terhadap mahasiswi itu. Hasil pemeriksaan, kata dia, diberikan langsung ke pihak keluarga.
"Kami belum tahu penyebab (meninggalnya Dwi) secara lengkap. Dwi memang sempat dalam kondisi drop (turun) saat ditolong panitia," jelasnya.
Fauzi sempat berujar sudah ada pengecekan kondisi kesehataan mahasiswa oleh dokter sebelum mengikuti kegiatan. Meski begitu, tuturnya, pihaknya tidak tahu jika kondisi Dwi di lapangan secara tiba-tiba lemas.
Ia menambahkan, pihak kampus menanggung seluruh biaya rumah sakit, hingga asuransi Dwi. Ia mengatakan pihak kampus juga memberikan santunan kepada keluarga.
"Kampus bertanggung jawab terhadap musibah yang menimpa mahasiswa. Kita juga sudah berkomunikasi dengan keluarga korban," kata dia.
Sementara itu, korban sudah dikebumikan pada Kamis siang di TPU Sambilegi Kidul, Maguwoharjo, Sleman. Pihak keluarga yang beralamat di di Jalan Flamboyan, Sambilegi Kidul, Maguwoharjo masih dalam suasana duka dan belum bersedia memberikan keterangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SUR)