Ketua RW 18 Wikan Eko Pramuji mengatakan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 06.00 WIB. Ia menduga ambrolnya tanggul akibat sudah berkondisi rapuh.
"Mungkin ini akumulasi dari beberapa kali (menahan) banjir. Kami juga sudah tahu, tapi belum sempat ada perbaikan," kata Wikan di dekat lokasi kejadian.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Ambrolnya tanggul itu mengakibatkan sebuah balai RW dan tujuh rumah warga tak bisa ditempati. Tak ada korban dalam kejadian itu.
Sebanyak enam KK beranggotakan 24 jiwa harus mengungsi akibat kejadian itu. "Mereka ada yang mengungsi di rumah kerabat atau saudaranya yang tempatnya lebih aman," kata dia.
Kerugian materiil ditaksir sekitar Rp50 juta. Talut diperkirakan baru bisa diperbaiki tahun depan.
Sukandar, seorang warga terdampak, mengatakan bagian dapur rumahnya ambrol. Ia mengaku seperti mendengar gemuruh saat kejadian.
"Itu pas saya memasak air. Enggak tahu juga, tanahnya belum retak. Tapi barang-barang penting bisa diselamatkan," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SUR)
