"Hasil rapat koordinasi yang kami lakukan, 15 kecamatan pada saatnya akan terdampak (musim kemarau). Di titik-titik tertentu juga mulai kekurangan air," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, Edi Basuki saat dihubungi Medcom.id, Selasa, 18 Juni 2019.
Edi mengatakan BPBD hari ini mengirimkan bantuan air bersih lima tangki ke sejumlah desa di Kecamatan Girisubo. Girisubo diberikan bantuan air setelah mengajukan permohonan bantaun air bersih beberapa hari yang lalu.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Edi berbagi tugas dengan pemerintah kecamatan dalam penyaluran bantuan air bersih. Sejumlah desa yang dipasok bantaun air bersih yakni Balong, Jepitu, Ngawen, dan Tileng.
Dalam catatannnya, baru lima kecamatan yang mengajukan permohonan bantuan air bersih, yakni Girisubo, Tepus, Rongkop, Paliyan, dan Panggang. "Permohonan dropping ke bupati atau ke kita baru lima kecamatan tersebut," jelas Edi.
Hingga saat ini sudah 10 kecamatan terdampak kekeringan di musim kemarau. 10 kecamatan itu yakni Kecamatan Girisubo, Ngawen, Patuk, Paliyan, Ponjong, Purwosari, Rongkop, Semanu, Semin, dan Tepus.
Ia mengatakan dampak musim kemarau saat ini sudah terjadi di banyak daerah, meskipun tidak merata di setiap desa. "Ada beberapa pedukuhan mengalami kekurangan air," sambung Edi.
Sepekan sebelum lebaran 2019, BPBD setempat telah menggelar rapat koordinasi dengan pemerintah kecamatan untuk proses penanganan kemarau. Ada sebanyak 10 kecamatan yang sudah memiliki tangki.
10 kecamatan yang memiliki tangki tersebut akan mendistribusikan bantuan air bersih secara mandiri. Meskipun, BPBD akan ikut membantu jika sangat diperlukan.
"Kecamatan yang sudah memiliki tangki sendiri berupaya bulan Juni sudah dropping, kecuali Gedangsari dan Patuk. Kedua kecamatan punya tangki dan akan melakukan dropping di bulan Juli. Mungkin melihat kondisi di lapangan belum begitu banyak (wilayah terdampak)," pungkas Edi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(DEN)