Penduduk Indonesia, kata Ani saat memberikan kuliah umum di auditorium Profesor Soedarto Universitas Diponegoro Semarang, Jawa Tengah, berjumlah 250 juta. Jumlah tersebut berubah. Artinya, mental pun harus berubah. Apalagi, Indonesia tengah menyiapkan momen emas di 2045.
"Jangan mentalnya cuma minta gratis. Seperti pendidikan gratis. Guru tidak hadir, ya itu dapatnya. Untuk menghadapi Indonesia 2045, kita bisa digantikan oleh robot kalau mental kita tetap seperti itu," kata Anii, Senin, 9 April 2018.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Indonesia harus menyediakan empat kekuatan menjelang momen tersebut. Pertama, kualitas manusianya mulai dari pendidikan yang menyesuaikan suku, sosial, dan budaya.
Kedua yaitu kualitas infrastruktur. "Pemerintah dan Presiden Joko Widodo membangun jalan bukan karena hobi. Tapi, itu yang dibutuhkan masyarakat," lanjut Ani.
Kekuatan ketiga adalah instansi dan lembaga pemerintah harus profesional. Aparat negara melayani masyarakat dengan bersih dari korupsi, kolusi, dan nepotisme.
"Terakhir yaitu policy atau kebijakan pemerintah yang baik. Tidak semua negara bisa berhatan bagus bila tak memiliki kebijakan yang baik," ungkapnya.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu optimistis Indonesia bakal menjadi negara yang kuat. Pada 2045, bukan tak mungkin Indonesia berada di titik puncak.
Lantaran itu, Ani mengingatkan masyarakat tak sibuk mengurusi hal sepele. Sebab, itu bisa membuat masyarakat rugi waktu.
"Jadi kalau kita membangun Indonesia, kita sudah bicara tentang anak-anak kita. Sebanyak 25 persen penduduk Indonesia kekurangan gizi dan stunting. Presiden dan Wakil Presiden kita disuruh fokus pada hal tersebut," imbuhnya.
Ani menuturkan penggunaan APBN merata. Mulai dari membantu warga miskin, pendidikan, infrastruktur, dan penataan birokrasi.
Tujuannya, semua anak Indonesia bisa bersekolah, mendapatkan imunisasi, dan pelayanan kesehatan.
"Kita harus memutus kondisi kemiskinan itu. Kita juga bantu fasilitas pendidikan di seluruh pelosok terpencil, semua kualitas pendidikan harus sama," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)