Manajer PLTS dan Pembangkit Listrik Tenaga Daerah (PLTD) Karimunjawa Nor Sholeh mengatakan kebutuhan listrik di Pulau Parang, Karimunjawa, dipenuhi oleh PLTS. Instalasi itu dibangun Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Kapasitas listriknya yaitu 75 KWp. Listrik disuplai ke 235 rumah dengan daya 260 watt tiap rumah selama 24 jam.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Komitmennya setelah PLTS dioperasikan PLTD dimatikan. Kendala terberat saat ini tidak ada cahaya matahari, padahal untuk mengisi baterai dibutuhkan sinar matahari," ujar Sholeh, Senin, 28 Januari 2019.
Pada 2017, suplai listrik di pulau Parang kembali dibangun PLTS. Pemerintah Denmark melalui Envuronmental Support Programe Phase3 (ESP3) memberikan bantuan PLTS berkapasitas 60 KWp (PLTS 60 KWp).
Pada Agustus 2018, PLTS baru dapat dioperasikan. Kini 360 rumah di pulau Parang mendapat pasokan daya 1.500 watt selama 24 jam.
“Meskipun sudah ada dua PLTS, PLTD tetap dioperasikan sebagai cadangan atau untuk mengisi baterai saat musim hujan seperti saat ini,” kata Sholeh.
Pengoperasian PLTD pada musim penghujan tidak jadi solusi. Sebab, sebanyak 360 baterai di PLTS 75 KWp saat ini dalam kondisi melemah tidak bisa digunakan untuk menyimpan daya. Masyarakat di Pulau Parang kini tidak bisa menikmati listrik selama 24 jam.
“Pemda juga masih menunggu anggaran untuk pembelian baterai yang baru,” tandas Sholeh.
Guna menjaga suplai listrik, baterai di PLTS pulau Nyamuk dialihkan ke PLTS 75 KWp Pulau Parang. Setelah pemerintah Denmark memberikan bantuan PLTS, baterai PLTS 25 KWp dari Kementerian ESDM di Pulau Nyamuk tidak terpakai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)
