Kebijakan itu berlaku untuk kendaraan pribadi. Bus Trans Jogja, becak kayuh, dan andong masih bisa melintas.
Pengayuh becak kawasan Malioboro, Heri Siswoyo, mengatakan kondisi Malioboro cukup sepi. Dia menilai sepinya area ikon wisata Kota Gudeg itu karena masa liburan selesai.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Kalau kendaraan bermotor dibatasi aja enggak begitu pengaruh. Masih ada wisatawan tapi enggak seramai minggu kemarin," kata dia ditemui di Jalan Dagen kawasan Malioboro, Yogyakarta, Selasa, 18 Juni 2019.
Lelaki 56 tahun itu mengatakan belum ada dampak signifikan kebijakan Malioboro Bebas Kendaraan. Dia berharap banyaknya wisatawan tanpa kendaraan bermotor di Malioboro bisa meningkatkan pendapatannya.
"Becak dan andong yang bisa lewat sini ya maunya bisa dapat penghasilan, nambah," ujarnya.
Pengayuh becak lainnya, Joko Pranoto, 53, mengatakan Malioboro kini nyaman untuk aktivitas wisatawan. Ia menilai polusi udara akibat kendaraan bermotor sangat berkurang.
"Orang kayak tukang becak ini kan cuma ikut saja. Dampak (Malioboro jadi semi pedestrian) belum kalau ke kami. Moga-moga bisa nambah penumpang," katanya.
Malioboro dijadwalkan menjadi semi pedestrian atau bebas kendaraan setiap hari Selasa Wage. Hanya moda transportasi umum dan tidak bermesin diizinkan melintas di Malioboro. Proses uji coba dilakukan sejak pukul 6.00 WIB hingga 21.00 WIB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(LDS)