“Selain longsor Brebes ada longsor juga di Banjarnegara dan Purbalingga. Sejauh ini logistik sudah cukup. Bina Marga, PMI, Tagana juga bergerak,” kata Ganjar saat dihubungi wartawan, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu, 24 Februari 2018.
Ganjar mengaku dilema atas musibah tanah longsor di Desa Pasir Pancang, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes. Dia ingin mengunjungi warga yang terdampak longsor, namun ia khawatir dituduh pencitraan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Saya maunya segera ke Brebes. Tapi, saya tidak ingin dikira memanfaatkan atau pencitraan," kata Ganjar.
Meski begitu, Ganjar memantau perkembangan bencana di Desa Pasir Panjang. Namun, Ganjar menegaskan tidak sampai memberi perintah ke pihak berwenang terkait penanganan bencana. Sebab, dirinya gubernur Jawa Tengah yang sedang cuti.
"Saya kan posisi cuti, jadi sifatnya bukan memerintah atau menyuruh. Posisi saya sebagai warga, jadi ya memohon atau meminta kepada pihak terkait untuk menangani begitu ya,” ujar Ganjar.
Ganjar mengingatkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah menjalankan penanganan bencana sesuai sistem penanggulangan bencana yang telah dibuat.
"Sejauh ini sistem berjalan baik. Ketika Brebes terjadi bencana maka BPBD kabupaten sekitarnya otomatis turun membantu. Yang penting sekarang ini adalah penanganan korban dan koordinasi dan distribusi logistik," bebernya.
Hingga kini, Ganjar masih berada di Bali untuk menghadiri mengikuti rapat kerja nasional (Rakernas) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Rencananya, Ganjar kembali ke Semarang, Jawa Tengah, sore ini.
Ganjar menerima informasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan memberi santunan Rp10 juta bagi keluarga korban longsor yang meninggal dunia dan Rp7,5 juta untuk korban luka berat.
“Untuk logistik sudah cukup, BPBD sudah mengirim lima kali ke Brebes. Bantuan gubernur sudah diserahkan Rp50 juta, hari ini bantuan BNPB turun Rp300 juta. Karung-karung juga sudah dikirimkan 10 ribu karung,” ungkap Ganjar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(LDS)