Ilustrasi ATM (anjungan tunai mandiri) Center. Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Ilustrasi ATM (anjungan tunai mandiri) Center. Foto: Antara/Yudhi Mahatma (Budi Arista Romadhoni)

Pelaku Skimming Cari ATM di Lokasi tak Terpantau

kasus pembobolan dana Skimming
Budi Arista Romadhoni • 21 Maret 2018 13:48
Semarang: Para penjahat perbankan dengan teknik mencuri data menggunakan alat penyalin data (skimming) diduga kuat memanfaatkan kelengahan petugas. Lokasi ATM yang dipilih berada yang jauh dari jangkauan perbankan dan petugas keamanan.
 
Direktur Indonesia eFraud Watch (IEW) Solichul Huda mengatakan maraknya kasus skimming menjadi bahan evaluasi semua bank di Indonesia. Pasalnya, letak kesalahan ada pada pihak yang merawat mesin ATM.
 
Lazimnya mesin ATM yang aman berada di dekat kantor cabang atau unit. Kemudian pemeliharaan mesin ATM dilaksanakan oleh bank itu sendiri. ATM yang letaknya jauh dari kantor biasanya diserahkan kepada vendor.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


"Ini celah yang dipakai para pembobol ATM. Semestinya pengelola ATM dilakukan oleh bank itu sendiri. Biaya pemeliharaan bisa jadi tinggi, tapi biaya itu sepadan dengan kenyamanan nasabah bank," kata Huda di Semarang, Rabu, 21 Maret 2018.
 
(Baca: Nasabah Bank Hati-Hati Skimming!)
 
Menurutnya, Pembobolan perbankan dengan modus menyalin data ATM di Indonesia yang kesekian kalinya,  dan membuat kekhawatiran para nasabah bank.
 
Pembobolan ATM ini terjadi tidak hanya pada bank pemerintah tapi juga swasta. Kondisi ini diperparah dengan  terlibatnya warga negara asing dalam pembobolan ATM. Ini menunjukkan  fakta masih adanya teror dalam bidang cyber crime.
 
"Kalau yang membobol ATM merupakan warga lokal masih bisa tenang, namun begitu ada WNA yang terlibat. Semua pihak yang berkompeten harus ikut berkontribusi di sini untuk mengamankan sistem elektronik yang ada di Indonesia,"
 
IEW, kata Huda, juga mengerahkan seluruh kekuatan untuk membantu merancang keamanan sistem global. Diharapkan kejadian serupa tidak lagi terjadi.
 
Sementara itu, Direktur Ditreskrimsus Polda Jateng Kombes Lukas Akbar Abriari mangaku belum ada laporan aduan dari korban Skimming.
 
"Sampai saat ini belum ada laporan skimming di Wilayah Jawa Tengah. Saya kira kemarin BI dan polda sudah mewajibkan kartu debit untuk menggunakan chips. Menggunakan cips itu tidak mudah di copy datanya melalui ATM," ujar lukas.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(SUR)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif