Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta Suyana mengatakan, truk compactor sudah banyak digunakan oleh kota-kota besar di Indonesia.
"Saat ini jumlah yang dimiliki belum banyak, tetapi kami akan upayakan untuk melakukan penggantian terhadap semua truk pengangkut sampah dari bak terbuka menjadi compactor," kata Suyana di Yogyakarta, Selasa, 7 Mei 2019.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Suyana menjelaskan, truk compactor memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan truk bak terbuka. Selain mengurangi potensi pencemaran udara akibat bau yang dikeluarkan sampah, truk ini juga akan memastikan tidak ada cairan yang berceceran karena penampung sampah dipastikan solid atau tidak bocor.
Menurut Suyana, bak sampah di truk compactor juga tertutup sehingga tidak ada sampah yang terjatuh selama pengangkutan menuju tempat pembuangan akhir. "Kapasitas truk compactor juga lebih banyak dibanding truk pengangkut sampah konvensional," jelas Suyana.
Truk sampah konvensional biasanya memiliki kapasitas 2,5 ton sekali angkut, sedangkan truk compactor mampu menampung sampah hingga empat ton sekali angkut karena sampah bisa dipadatkan terlebih dahulu.
Saat ini, DLH Kota Yogyakarta memiliki 40 armada truk pengangkut sampah dan dua truk compactor. Sedangkan pada 2019, DLH sudah menganggarkan dana sekitar Rp2,1 miliar untuk pengadaan dua truk compactor.
"Modernisasi peralatan pengangkutan sampah akan kami lakukan bertahap sesuai dengan kemampuan anggaran. Harapannya, semua truk pengangkutan sampah menjadi truk compactor karena memang sudah sangat dibutuhkan," pungkas Suyana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(DEN)
