"Tegal harus bangkit. Lupakan masa lalu dan tatap masa depan yang lebih baik," kata Ganjar di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu, 23 Maret 2019.
Pelantikan Dedy Yon Supriyono dan Muhammad Jumadi diselenggarakan di kompleks Kantor Gubernur Jawa Tengah. Menurut Ganjar, demi menghapus praktik korupsi di Tegal, Dedy Yon Supriyono harus mengedepankan pelayanan cepat, murah, mudah, transparan, dan akuntabel.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Reformasi birokrasi menjadi kewajiban utama Pak Dedy dan Jumadi. Mitigasi korupsi juga harus dilakukan dengan berbagai hal, salah satunya dengan pelayanan yang transparan dan akuntabel," jelas Ganjar.
Sebagai Jepang-nya Indonesia, kata Ganjar, Kota Tegal sebenarnya punya potensi bagus. Dedy dan Jumadi dinilai seharusnya bisa menggenjot potensi tersebut menjadi senjata untuk menekan angka kemiskinan, kematian ibu melahirkan, angka kematian balita, dan lain-lain di Kota Tegal.
"PKK bisa dilibatkan dalam setiap program. Instansi lain juga harus digandeng untuk keroyokan membangun Kota Tegal," ungkap Ganjar.
Sementara Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono mengaku siap menjalankan amanat Ganjar. Dia siap bekerja keras demi mengembalikan kejayaan Kota Tegal. "Reformasi birokrasi, pelayanan prima, pencegahan korupsi akan menjadi prioritas kami dalam lima tahun ke depan," ungkap Dedy.
Kota Tegal memang kerap didera kasus korupsi di pucuk pemerintahan. Terbaru, Wali Kota Tegal sebelum Dedy-Jumadi, Siti Mashita, ditangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi gara-gara menerima suap terkait pengelolaan dana jasa kesehatan di RSUD Kardinah Kota Tegal serta pengadaan barang dan jasa di lingkungan Pemkot Tegal pada akhir Agustus 2017.
Keterangan Foto: Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, resmi melantik pasangan Dedy Yon Supriyono dan Muhammad Jumadi, sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tegal masa bakti 2019-2024. Foto: Istimewa
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(DEN)