Kepala Seksi Layanan Infomatika, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Sleman, Dedy Dwi Cahyo mengatakan baru ada 22 dari 86 desa yang memiliki website sendiri.
Menurut dia, sejumlah persoalan yang menyebabkan sebagian besar desa di Sleman belum memiliki website sendiri. Salah satunya sumberdaya manusia yang belum menguasai pengimplementasian teknologi.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Selain itu, lanjutnya, ada desa yang masih memiliki fokus pengembangan sektor lain ketimbang website sebagai informasi desa. "Tapi ada juga desa yang mengutamakan pengembangan teknologi untuk sistem keuangan," ungkapnya.
Ia menuturkan, Dinas Pengembangan Masyarakat Desa terus menyodok Sadikin implementasi sistem keuangan desa, dan juga dari Kementerian Desa untuk membuat program sistem profil desa. Sehingga memang pengembangan website belum diprioritaskan,” ujarnya.
Dedy mengungkapkan pihaknya juga tengah mendata desa yang belum memiliki website. Nantinya, pihaknya berharap wibsite desa bisa sekaligus mengembangkan desa wisata setempat.
"22 desa yang sudah memiliki website sebagian kami fasilitasi. Sebagian lain ada yang dari bantuan mahasiswa saat KKN," ungkapnya.
Kepala Desa Sardonoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Herjuno Wiwoho menambahkan, desanya sudah memiliki website sejak tiga tahun lalu. Website itu difasilitasi Pemkab Sleman.
"Memang website kami belum berjalan optimal. Masih masih terus lakukan penyempurnaan agar bisa memperbarui informasi desa kami," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ALB)