Sampah di Sungai Code, Kota Yogyakarta, masih kerap terlihat saat musim hujan datang, Jumat, 14 Desmeber 2018. Medcom.id/ Patricia Vicka.
Sampah di Sungai Code, Kota Yogyakarta, masih kerap terlihat saat musim hujan datang, Jumat, 14 Desmeber 2018. Medcom.id/ Patricia Vicka. (Patricia Vicka)

Sampah Masih Menghantui Sungai di Yogyakarta

sampah menumpuk
Patricia Vicka • 14 Desember 2018 16:59
Yogyakarta: Kesadaran masyarakat Kota Yogyakarta untuk membuang sampah pada tempatnya dinilai masih rendah. Masyarakat masih banyak yang membuang sampah ke sungai hingga berceceran di lokasi wisata dan di pinggir jalan.
 
Kordinator komunitas Sungai Pemerti Code, Totok Pratopo mengatakan, sampah di sungai masih menjadi persoalan serius di Yogyakarta. Padahal Pemerintah Kota Yogyakarta sudah menerbitkan peraturan Daerah No 10 tahun 2012 tentang pengelolaan sampah.
 
"Tumpukan sampah masih banyak di sungai Code. Kami prihatin soal itu," kata Totok melalui sambungan telepon di Yogyakarta, Jumat, 14 Desember 2018.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Sampah di sungai sebagian besar berasal dari pemilik warung di bantaran Code. Mereka kerap buang sampah plastik dan bahan-bahan makanan ke sungai.
 
Sampah ini kemudian terbawa arus sungai dan mengumpul di wilayah hilir sungai Code di daerah Bantul. Saat hujan tiba, sampah di hilir akan meluap bersama air dan masuk ke sawah atau kebun warga.
 
Sementara di Kota Yogyakarta, sampah paling banyak berada di Sungai Code di wilayah Sorosutan. Sampah yang menggunung di sungai menyebabkan banjir saat hujan deras mengguyur Yogyakarta.
 
Senada, koordinator Komunitas Garuk Sampah Yogyakarta, Bekti Maulana menilai masyarakat Kota Yogyakarta masih suka buang sampah sembarangan.
 
Ia dan teman-temannya masih banyak menemukan sampah di pedestrian dan jalan Malioboro. Padahal pemerintah sudah menyediakan tempat sampah di banyak titik.
 
"Sampah anorganik (sulit terurai) itu yang paling banyak kita temukan," ungkap Bekti. 
 
Bekti menyarankan kepada pemerintah untuk menerapkan hukuman dan sanksi pada pihak- pihak yang membuang sampah sembarangan.
 
Berdasarkan catatan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) DIY setiap hari ada sekitar 600-700 ton sampah yang diangkut ke Tempat Pembuangan Sampah Tepadu (TPSP) Piyungan, Bantul.
 
Sampah tersebut berasal dari seluruh kabupaten dan Kota di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Sepertiga dari jumlah tersebut atau sekitar 250 ton sampah berasal dari Kota Yogyakarta.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(DEN)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif