Tanggul di Desa Tengki dibangun untuk menahan aliran air sungai agar tidak meluap ke kawasan perkotaan. Proyek ini dikerjakan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Jateng dengan anggaran Rp4 miliar.
Robohnya tanggul menimbulkan kekhawatiran bagi warga. Mereka takut tanggul tidak bisa menahan air sungai bila terjadi hujan deras.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Kami ingin tanggul segera diperbaiki kembali," kata Kanapi, warga Tengki, Selasa, 30 Januari 2018.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Darah (BPBD) Kabupaten Brebes Eko Andalas menduga, tanggul ambrol karena tidak kuat menahan derasnya air sungai. Ada delapan desa di kawasan Brebes yang terancam tenggelam bila tanggul jebol.
"Sungai Pemali alirannya memang deras," ujar Eko.
Saat ini, lanjut Eko, sudah mulai dilakukan penanganan darurat. Dua alat berat dikerahkan untuk memindahkan material urukan. Selain itu, dibangun tembok penahan di sisi luar tanggul untuk menahan longsoran tanah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(NIN)
