Hal ini bisa dilihat di dua perlintasan kereta di Jalur Pantura yang melalui Kendal. Di kawasan ini ada dua perlintasan kereta api, Kaliwungu dan Weleri. Walau sirine peringatan sudah berbunyi, palang pintu sudah turun, masih ada saja yang menerobos.
Perlintasan tak menutup sempurna jadi alasan warga menerobos jalur kereta. Tergesa-gesa mengejar waktu pun jadi dalih tanpa memikirkan keselamatan jiwa.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Salah satu pengendara, Deni, nekat menerobos palang pintu. Warga Kaliwungu ini beralasan tengah tergesa-gesa ada acara. Padahal, kereta api sudah kelihatan datang dengan kencang.
“Sudah biasa mas yang penting kereta masih jauh,” kata Deni, Rabu, 20 Desember 2017.
Kasat lantas Polres Kendal, AKP Edi Sutisno mengakui kesadaran masyarakat berlalulintas masih kurang. Walau sudah diberi pembatas dan palang, tak jarang pula polisi turun ke jalan untuk menjaga perlintasan, tak ada tanda-tanda warga jera.
Padahal, sepanjang 2017 ini lima kecelakaan di perlintasan kereta terjadi di kota Kendal. Sembilan orang meninggal.
"Mimimnya kesadaran masyarakat untuk patuh pada aturan lalu lintas, sehingga tidak mengedepankan keselamatan," kata Edi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SUR)