Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Gunawan Saptogiri, mangatakan dari 51 sekolah yang belum mampu menyelenggarakan UNBK terdiri atas 47 SMP swasta dan juga 4 MTs swasta.
“Ada 51 sekolah yang bergabung ke sekolah lain dari 217 satuan pendidikan. 166 sekolah bisa UNBK mandiri,” katanya saat dikonfirmasi di Semarang, Selasa 23 April 2019.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Gunawan mengungkapkan, beberapa sekolah yang harus bergabung dengan sekolah lainnya untuk melaksanakan UNBK tersebut lantaran tidak memiliki laboratorium komputer yang memadai.
"Dari data yang ada, Siswa sekolah ini bergabung ke sekolah lain, misalnya SMA atau SMK bahkan SMP terdekat dengan lokasi sekolah. Tapi tahun ini semua sekolah negeri sudah melakukan UNBK secara mandiri," ujarnya.
Menurut Gunawan ada sebanyak 23.796 siswa yang mengikuti UNBK, terdiri atas 11.827 siswa SMP negeri dan 9.987 siswa SMP swasta. Selain itu, juga diikuti sebanyak 45 siswa MTs negeri dan 1.937 siswa MTS swasta di Semarang.
Gunawan mengatakan, terdapat penundaan pelaksanaan UNBK di salah satu sekolah di Semarang. Yaitu di MTs Usawatun Hasanah, yang disebabkan siswa gagal login. Namun, setelah tim dari Dinas Pendidikan turun tangan, kendala tersebut bisa diselesaikan dan siswa bisa mulai mengerjakan soal.
“Memang ada sekolah yang mundur pelaksanaannya, karena kendala server. Namun tidak masalah, UNBK sesi pertama bisa dimulai sekitar pukul 09.30 di sekolah tersebut,” bebernya.
Sementara itu, Kepala SMP N 16, Yuli Heriani mengaku pelaksanaan UNBK di SMP Negeri 16 Semarang berjalan lancar. Lokasi sekolah yang dekat dengan jalan tol dan jalan raya tidak memengaruhi pelaksanaan UNBK di sekolah tersebut.
“Kami menggunakan tiga lab, untuk UNBK tahun ini dengan tiga sesi ujian, dan jumlah pesertanya 287 siswa. Kami sudah siapkan genset walaupun tidak dipakai,” terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ALB)
