Seorang pedagang daging ayam di Pasar Colombo, Depok, Sleman, Supar, mengatakan kenaikan harga daging ayam pada Minggu, 22 Juli 2018, mencapai Rp45 ribu per kilogram. Sementara sebelumnya, di kisaran Rp38 ribu per kilogram.
Ia mengaku berhenti sementara berjualan daging ayam broiler. Lantaran, calon pembeli yang batal belanja setelah mengetahui harga daging ayam yang dijual.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Saya hari ini jualannya (daging) ayam kampung. Ini banyak yang tanya daging ayam (broiler), biasanya warung-warung makan," ujarnya di Pasar Colombo, Senin, 23 Juli 2018.
Selain Supar, pedagang lain juga memilih tidak berjualan daging ayam broiler. Meskipun, masih ada beberapa pedagang yang masih berjualan untuk menghabiskan stok.
"Yang beli (daging) ayam (broiler) sedikit. Banyak yang mengeluh, harganya kok mahal," ungkap Juminten.
Juminten menuturkan, tingginya harga daging ayam broiler akibat minimnya pasokan ke pedagang. Ia menyebut, pemasok dari Kecamatan Pakem, Sleman kekurangan stok dalam dua hari terakhir.
Saat ini, sekitar 30 dari 50 pedagang ayam di pasar tersebut memilih tak berjualan daging ayam broiler. Sebagian memilih berjualan ikan, seperti lele, tongkol, serta nila.
"Keuntungan dagangnya turun juga ini," ujarnya.
Sementara, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Kabupaten Sleman, Tri Endah Yitnani, mengungkap kenaikan harga juga terjadi di Pasar Gamping, Godean, Pakem, Prambanan, Sleman, dan Tempel.
Tri Endah berujar, kelangkaan pasokan daging ayam broiler akibat pelemahan nilai rupiah terhadap dolar. Selain itu, akibat perbedaan cuaca yang drastis antara siang dan malam hari.
"Ini memengaruhi daya tahan ayam. Beberapa komoditas impor (harga) mengalami kenaikan juga," kata dia.
Ia mengatakan, pemerintah kini sedang mengamati peternak. Dia mengungkap, Kementerian Perdagangan bakal melakukan operasi pasar. "Waktunya masih menunggu," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(LDS)