"Sampai saat ini alhamdulillah tidak ditemukan kasus difteri di Kabupaten Tegal," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal Hendadi Setiaji, Senin, 11 Desember 2017.
Menurut Hendadi, upaya pencegahan penyakit difteri salah satunya dilakukan dengan imunisasi dasar lengkap sesuai jadwal yang sudah direkomendasikan. "Imunisasikan bayi dengan imunisasi dasar lengkap sesuai jadwal. Juga imunisasi untuk anak sekolah (SD)," ucapnya.
Berdasarkan keterangan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), penyakit difteri merupakan penyakit yang menular dan dapat menyebabkan kematian. Penyakit ini dapat dicegah dengan melakukan imunisasi sesuai jadwal yang direkomendasikan Kementerian Kesehatan atau IDAI.
Imunisasi adalah perlindungan terbaik terhadap kemungkinan tertular penyakit difteri dan dapat diperoleh dengan mudah di berbagai fasilitas kesehatan milik pemerintah atau swasta.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Sedangkan gejala awal difteri, bisa tidak spesifik, seperti demam tidak tinggi, nafsu makan menurun, lesu, serta nyeri menelan dan tenggorokan. Selain itu sekret hidung kuning kehijaun dan bisa disertai darah.
"Segera ke fasilitas kesehatan terdekat apabila anak mengeluh nyeri tenggorokan disertai suara berbunyi seperti mengorok atau pembesaran kelenjar getah bening leher, khusunya anak berumur kurang dari 15 tahun," sambung Hendadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ALB)