Misalnya sampah di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di Gunungketur, Kecamatan Pakualaman yang meluber hingga ke badan jalan. Warga setempat kemudian berusaha menyingkirkan sampah agar tak mengganggu aktivitas di jalan.
“Sudah lima hari tidak diangkut. Baunya juga tak sedap saat lewat,” kata Agnes Liliana, warga Gunungketur pada Rabu, 27 Maret 2019.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Sempat dipasang larangang membuang sampah agar tidak menambah volume TPS. Namun, masih saja ada sejumlah orang yang nekat membuang sampah di sana.
Sampah yang menumpuk dikhawatirkan memunculkan penyakit di lingkungan sekitar. “Kasihan dengan anak-anak di sini. Banyak lalat, tikus juga banyak. Khawatir juga kalau sampah lama enggak diangkut-angkut,” ucapnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta Suyana mengatakan penumpukan sampah ada di 142 TPS. Petugas sudah menyemprotkan disinfektan untuk mengurangi risiko penyakit.
“Disemprot (disinfektan) buat mengurangi pertumbuhan lalat,” ujarnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi DIY Sutarto mengatakan, TPST Piyungan bisa dibuka aksesnya pada Jumat, 29 Maret 2019. Ia berharap sebelum hari Jumat bisa dilakukan rembug dengan warga di sekitar TPST Piyungan.
TPST Piyungan ini menjadi lokasi pembuangan sampah dari Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, dan Kabupaten Bantul. Dia meminta daerah terdampak untuk sementara ini mengelola sampah seefesien mungkin.
“Silakan pemerintah kabupaten/kota bisa mengatur sampah (yang menumpuk) agar tak sampai ke jalan,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SUR)
                                    
                            
								
								
								
								
								
								
								
								
								
								
								
        
            