Ketua Panitia Pasar Imlek Semawis Kota Semarang, Harjanto Halim mengatakan, tema Waras diusung untuk menghidupkan kembali nilai keberagaman dan kebinekaan.
"Selain tentang kerukunan, kita ingin mengangkat kiprah anak muda Tionghoa. Ada yang sekarang menjadi anggota TNI dan pilot Apace," katanya di Semarang, Kamis, 31 Januari 2019.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Kegiatan ini berusahan menunjukkan etnis Tionghoa Kota Semarang dapat berbaur dengan masyarakat. Bahkan etnis Tionghoa mampu menyerap budaya lokal, misalnya dari bahasa.
Perayaan Imlek dipusatkan pada kegiatan Pasar Semawis, yang digelar pada 1-3 Februari di Kawasan Kampung Pecinan. Mulai dari bazar produk dan budaya, pertunjukan wayang potehi, atraksi barongsai dan liong, hingga talkshow akan meramaikan acara tersebut.
''Kami ingin melestarikan dan mengembangkan warisan budaya pasar Pecinan. Tidak kalah penting, menjaga kawasan cagar budaya di Pecinan,'' ujarnya.
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Perkumpulan Sosial Boen Hian Tong itu menyebut, tahun baru Imlek ini menjadi momentum bersama mempererat persatuan dalam keragaman.
"Semoga Tahun Baru Imlek membawa keberkahan dan kedamaian bagi semua," ucapnya.
Warga keturunan Tionghoa di Semarang punya kekhasan yang tidak dimiliki Tionghoa tempat lain. Masyarakat dari berbagai latar belakang suku, agama, dan pekerjaan diajak makan bersama di meja yang disusun berderet panjang di Pasar Imlek Semawis.
"Bagi saya, perayaan Imlek warga Tionghoa akan berbeda-beda, Tionghoa di Tiongkok beda, Tionghoa di Singapura pasti juga berbeda lagi," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SUR)
