Hibah diberikan Mooryati Soedibyo selaku Founder Mooryati Soedibyo Cineman dalam film Sultan Agung Raja Mataram, di Dusun Gamplong, Desa Sumberrahayu pada Minggu, 15 Juli 2018. Bangunan tersebut kemudian dikelola desa setempat.
Dalam penghibahan tersebut turut hadir Presiden Joko Widodo bersama ibu negara Iriana Jokowi. Mereka didampingi Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Bupati Sleman, Sri Purnomo.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Presiden Jokowi mengajak masyarakat mengapresiasi karya Mooryati Sudibyo. Menurut Jokowi, ide Presiden Direktur Mustika Ratu itu sesuai dengan situasi saat ini
"Ide-ide ibu kekinian. Mengikuti tren saat ini," ujar Presiden Jokowi saat memberikan sambutan.
Jokowi menilai, bangunan tersebut bisa menjadi objek wisata dan pendidikan. Terlebih Desa Gamplong berstatus desa wisata.
"Jadi, wisata bukan semata belanja oleh-oleh, namun juga meraih pengalaman," ujarnya.
Presiden mengatakan, pengunjung yang berfoto dan mengunggah ke media sosial bisa membuat tempat tersebut dikenal publik.
"Dampaknya ekonomi bisa hidup. Mari menghargai upaya ibu Mooryati Soedibyo dalam membuat film kolosal dan besar, yaitu film mengenai Sultan Agung," ujarnya
Mooryati Soedibyo menceritakan, film Sultan Agung Raja Mataram secara umum mengisahkan perjuangan Sultan Agung melawan penjajahan perusahaan dagang Belanda (VOC) yang mengeruk kekayaan bangsa.
"Sultan Agung telah memberi contoh melindungi kekayaan ibu pertiwi dengan mengajak masyarakat berjuang," jelasnya.
Mooryati berharap, melalui penggarapan film Sultan Agung Raja Mataram bisa meningkatkan perekonomian masyarakat di Desa Gamplong.
"Gala premier film Sultan Agung akan dikenalkan ke masyarakat pada 9 Agustus," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(LDS)