Satu persatu siswa yang kesurupan dibopong ke luar kamar dan dikumpulkan di lobi hotel. Para guru dan beberapa petugas hotel berusaha menenangkan mereka dan membacakan doa. Beberapa siswi diberi air putih dan dibacakan doa oleh petugas hotel.
Guru pendamping SMK 4, Euis, mengatakan peristiwa ini terjadi sekitar pukul 09.00 WIB. Saat itu siswa tengah mengepak barang untuk kembali ke Tangerang.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Peristiwa kesurupan sudah terjadi dua kali. Malam kemarin, para siswa SMK 4 Tangerang juga kesurupan usai berwisata ke candi Prambanan.
"Kemarin juga teriak, teriak seperti ini. Tapi sudah tenang semuanya. Tapi tidak tau kenapa tadi pagi teriak tolong-tolong lagi," kata Euis di Hotel Yogyakarta, Rabu, 11 April 2018.
Peristiwa kesurupan pertama terjadi pada Selasa 10 April malam. Saat itu para siswa tengah menyantap makan malam di Jalan Veteran, Kota Yogyakarta. Tak lama setelah berwisata ke Candi Prambanan.
Tiba-tiba salah satu siswa berteriak histeris dengan kata-kata tidak jelas. Tak beberapa lama kemudian siswa -siswa lainnya ikut berteriak.
Bahkan, ada salah satu siswa yang berkata-kata dengan bahasa Jawa padahal ia bukan orang Jawa. Para guru dan warga segera membantu menenangkan para siswa.
Aparat kepolisian pun turun tangan membantu menenangkan suasana. Setelah dibacakan doa selama beberapa jam, para siswa akhirnya pulih dan sadar kembali. Mereka kemudian pulang ke hotel tempat menginap.
Berdasarkan keterangan beberapa warga, kesurupan dipicu karena salah seorang siswa mengambil selendang penutup batu di candi Prambanan. Pihak sekolah dan petugas pun segera mencari-cari selendang tersebut dan mengembalikannya ke Candi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SUR)
