Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Tan KP) Kabupaten Tegal Khofifah mengungkap hal ini dalam rapat koordinasi di Ruang Rapat Bupati Tegal, Kamis, 5 April 2018.
Jumlah kartu tani yang sudah tercetak di BRI Cabang Slawi dan Tegal sebanyak 75.314 kartu. Berdasarkan Data Sistem Informasi Manajemen Pertanian Indonesia (SIMPI) 2017 untuk alokasi tahun 2018, jumlah kartu yang sudah terbagi di Kabupaten Tegal sekitar 74,47 persen
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Sedangkan kartu yang belum terbagi 12,37 persen atau sekitar 10.734. Semoga dalam waktu dekat ini dapat dibagikan semua," kata Khofifah.
Dia menjelaskan, kartu tani merupakan alat transaksi berupa kartu debit. Kartu ini dapat digunakan oleh para petani untuk membeli pupuk bersubsidi. Penerapan transaksinya menggunakan mesin Electronic Data Capture (EDC). Alat itu sudah disebarkan di sejumlah kios pupuk atau pengecer di Kabupaten Tegal.
"Jumlahnya, sebanyak 188 tempat. Sebenarnya masih kurang dua, yakni di kios pupuk komoditas tebu di Kecamatan Tarub dan Balapulang," sambungnya.
Dia menambahkan, transaksi pupuk bersubsidi dengan menggunakan kartu tani ini, sudah mulai berjalan. Realisasinya, pupuk urea sudah mencapai 1,11 persen, SP-ZA 0,34 persen, NPK 0,60 persen, dan pupuk organik 0,19 persen.
"Itu realisasi sejak 3 April 2018 kemarin," ucapnya.
Hadir dalam acara itu, Bidang Litbang KPK, Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, distributor pupuk dan pengecer, serta pengurus Kontak Tani Nelayan Andalah Kabupaten Tegal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SUR)