Koordinator kegiatan pengamatan Agung Satrio mengatakan tiga dari empat teropong yang disiapkan dikhususkan untuk masyarakat. Melalui tiga teropong itu, masyarakat bisa melihat fenomena gerhana bulan penuh.
"Sedangkan satu teropong di antaranya untuk diambil datanya. Untuk dokumentasi Jogja Astro Club," kata Agung kepada Medcom.id di kawasan Alun-alun Utara Yogyakarta.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Lelaki 22 tahun itu mengatakan Jogja Astro Club juga akan mengeluarkan moon phase. Moon phase ini berfungsi melihat setiap fase gerhana bulan yang terjadi.
"Harapannya masyarakat yang belum sempat melihat langsung bisa melihat proses terjadinya gerhana bulan dengan lengkap," kata mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta ini.
Ia menambahkan, Jogja Astro Club bersama takmir Masjid Gedhe Kauman juga menggelar nonton bareng gerhana bulan penuh bersama di lingkungan masjid. Nobar itu terhubung langsung dengan Lapan Bandung, Samarin, dan Jakarta.
Saat ini, cuaca di Yogyakarta masih mendung total dan membuat bulan tak tampak. Kelompok Jogja Astro Club dan masyarakat yang berada di Alun-alun Utara Yogyakarta bergeser ke Masjid Gedhe Kauman.
Andhika, seorang warga Yogyakarta berharap cuaca mendung segera hilang. Ia mengaku ingin melihat langsung fenomena gerhana bulan penuh.
"Ini kan gerimis, semoga nanti cepat reda saja. Sayang aja momen langka kalau tiba-tiba tak bisa melihat akibat mendung," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)
