Warga berjalan di sekitar pohon jati yang mulai meranggas di Mulo, Wonosari, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Senin (4/9). ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah.
Warga berjalan di sekitar pohon jati yang mulai meranggas di Mulo, Wonosari, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Senin (4/9). ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah. (Ahmad Mustaqim)

Petani di DIY Diimbau Bercocok Tanam Hortikultura

petani musim kemarau
Ahmad Mustaqim • 10 Juni 2019 14:59
Yogyakarta: Para petani di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diimbau menanam jenis tanaman yang tak membutuhkan banyak air. Kondisi ini berdasarkan wilayah DIY yang sudah memasuki musim kemarau sejak Mei 2019.
 
Kepala Dinas Pertanian DIY, Sasongko mengatakan sejumlah daerah yang mulai didera kekeringan yakni Gunungkidul, sebagian wilayah Sleman, dan sejumlah titik di Kulon Progo. Ia mengatakan petani bisa memiliki beragam jenis tanaman hortikultura.
 
"Daerah kering seperti gunungkiul, Sleman dan Kulon Progo atas kita sarankan menanam kortikuktura, bisa sayuran bisa buah-buahan, semangka ketela. Sayuran, lebih ke cabe merah, cabe rawit maupun bawang," kata Sasongko di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Senin, 10 Juni 2019.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Sasongko menjelaskan sebagian petani di Kabupaten Bantul dan Kulon Progo sudah banyak menanam bawang merah. Menurut dia, salah satu komoditas itu memiliki nilai jual yang tinggi. 
 
"Meskipun tidak menanam padi, nilainya jual tetap tinggi," kata dia. 
 
Sasongko mengaku belum mengetahui berapa dampak kemarau terhadap luasan lahan pertanian. Sebab, sejumlah wilayah masih bisa teraliri saluran irigasi.
 
Misalnya, di Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, yang tahun lalu kekeringan, saat ini masih terjangkau saluran irigasi. Sumber saluran irigasi dari Kecamatan Kalibawang sudah selesai dibenahi tahun lalu. 
 
"Kalau ada jaringan irigasi silakan menanam padi, artinya sepanjang kebutuhan air mencukupi. Jika tidak bisa menanam sayuran yang kebutuhan airnya sedikit," ungkap Sasongko. 
 
Khusus wilayah Kabupaten Gunungkidul, tanaman yang sangat cocok hanya jenis palawija, seperti ubi kayu. Mengingat, kawasan ini akrab kekeringan.
 
Sasongko menambahkan musim hujan diperkirakan akan masuk September dan Oktober. "Jadi, kira-kira Oktober sampai Maret tahun depan bisa menjadi musim untuk menanam padi," pungkas Sasongko.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(DEN)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif