“Brebes masuk katagori 10 besar tertinggi se Indonesia dan tertinggi se Jawa Tengah, di susul Pemalang,” kata Direktur Kesehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan, Imran Agus, Rabu, 7 Februari 2018, di Brebes.
Secara keseluruhan, lanjut Imran, balita stunting di sepuluh desa tersebut mencapai 685 dari 4.919 balita. Sementara Jumlah penduduk di sepuluh desa itu sebanyak 71.225 orang, dengan jumlah katagori keluarga miskin sebanyak 19.433 orang.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Besarnya jumlah anak stunting ini salah satunya dipengaruhi oleh kondisi ekonomi keluarga. Sehingga penanganannya bukan hanya dari segi kesehatan, tapi juga melibatkan sektor lain seperti pendidikan dan lainnya.
Balita stunting ini akan berdampak pada terganggunya tumbuh kembang intelektual anak. Ini bisa disebabkan karena kurang gizi selama kehamilan sampai berusia dua tahun.
“Stunting tidak sekadar pertubuhan tidak sebanding dengan usia, tapi juga bisa mengakibatkan terganggunya perkembangan intelektual anak,” katanya.
Di beberapa desa, balita stunting ini juga mengidap gizi buruk. Salah satu balita stunting yang mengidap gizi buruk adalah Waliya Aenun Latifah usia 4,5 tahun. Akibat stunting dan gizi buruk, bobot anak ini hanya 10 kg dengan tingginya 96 cm.
“Padahal, di usianya tersebut ia seharusnya memiliki bobot minimal 15 kg dan tinggi badan 100 cm,” kata bidan desa Puskesmas Pembantu Desa/Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes, Rima Rafida yang mendampingi Aenun.
Balita stunting lain di desa ini adalah Sintia umur 15 bulan. Ia memiliki bobot hanya 6 kg panjang badan 69 cm. Padalah seharusnya Sintia memiliki bobot paling tidak 10 kg dan panjang badan 90 cm.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ALB)
