Sebuah mobil jip beroperasi dalam kegiatan tur di lereng Gunung Merapi, Rabu, 20 Juni 2018, Medcom.id - Mustaqim
Sebuah mobil jip beroperasi dalam kegiatan tur di lereng Gunung Merapi, Rabu, 20 Juni 2018, Medcom.id - Mustaqim (Ahmad Mustaqim)

Jeep Lava Tour Pekerjakan Sopir 'Tembak'

kecelakaan
Ahmad Mustaqim • 21 Juni 2018 19:47
Sleman: Tak semua sopir mobil jip di wisata Lava Tour Gunung Merapi Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, merupakan pekerja profesional. Beberapa sopir berstatus sebagai 'tembak' dan bukan utama.
 
"Sopir seperti itu (tembak) banyak. Banyak sopir yang tak memiliki identitas (sebagai sopir Jeep Lava Tour Gunung Merapi)," ujar Ketua Asosiasi Jip Wisata Lereng Merapi (AJWLM) Wilayah Timur, Bambang Sugeng saat dihubungi Medcom.id, Kamis, 21 Juni 2018. 
 
Bambang mengatakan masalah sopir tembak belum banyak terbahas saat melakukan pertemuan dengan pemerintah. Ia menyatakan, akan ada pembenahan untuk para sopir jip.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Misalnya, lanjut Bambang, mereka harus mengenakan kartu identitas dan menggunakan seragam sebagaimana sopir taksi. "Ke depannya rencananya demikian. Kita jaga sebaik ya wisata di Gunung Merapi ini. Wisata kan untuk keindahan dan kenyamanan, jangan sampai menjadi ketakutan," katanya. 
 
Ia juga menuturkan, asosiasi wisata jipsudah memiliki SOP dalam menjaga keamanan saat wisata. Dari aspek kendaraan harus memiliki kelengkapan surat, hingga kelayakan kondisi kendaraan. 
 
Mobil jip wisata tersebut juga harus dilengkapi dengan peralatan pertologan pertama pada kecelakaan. Penumpang juga harus memakai sabuk pengaman dan helm. "Penumpang yang akan berdiri di mobil saat berjalan juga harus pas waktu tertentu," ujarnya. 
 
Tiara Auliana, 24, seorang wisatawan, mengaku kendaraan Jeep yang ia naiki berjalan dengan baik. Ia juga tak menyangka ada peristiwa kecelakaan yang menewaskan seorang wisatawan. 
 
Tiara berharap pengelola bisa meningkatkan standar keamanan, baik bagi pengemudi maupun wisatawan. "Keamanan buat orang harus utama ya. Kalau belum safety jangan dibiarkan operasi dulu," kata dia. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(RRN)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif