Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Tuan Guru Bajang (TGB) M. Zainul Majdi saat menghadiri forum silaturahmi alumni Al-Azhar di Kota Solo, Jawa Tengah pada Selasa malam, 1 Mei 2018.
Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Tuan Guru Bajang (TGB) M. Zainul Majdi saat menghadiri forum silaturahmi alumni Al-Azhar di Kota Solo, Jawa Tengah pada Selasa malam, 1 Mei 2018. (Pythag Kurniati)

TGB Tekankan Pentingnya Islam Wasatiyah di Indonesia

konferensi ulama
Pythag Kurniati • 02 Mei 2018 12:51
Solo: Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Tuan Guru Bajang (TGB) M Zainul Majdi menyebut Indonesia memiliki eksperimen keislaman yang menarik. Di tengah keberagaman, Indonesia selalu ditantang untuk mempertahankan persatuan dan kesatuan.
 
TGB menekankan pentingnya penguatan Islam yang moderat di tengah keragaman. Pendekatan yang disebut Wasathiyatul Islam tersebut, kata ketua Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar Indonesia ini, selalu diajarkan di Al-Azhar.
 
“Jadi ketika Islam datang, ia bersama dengan kearifan yang ada saling melengkapi untuk membangun masyarakat yang baik. Tidak boleh ada pendekatan yang konfrontatif, tidak boleh ada pendekatan yang meminggirkan siapa pun,” kata TGB  saat menghadiri forum silaturahmi alumni Al-Azhar di Kota Solo, Jawa Tengah, Selasa, 1 Mei 2018, malam.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


TGB mengemukakan Indonesia kini menjadi pusat perhatian. Ketika banyak negara-negara di Timur Tengah yang terpecah dan tenggelam dalam perang saudara. Indonesia justru mempunyai eksperimen keislaman yang menarik dengan keragamannya.
 
“Ini rasanya yang ingin diingatkan oleh beliau (Grand Syekh Al-Azhar) bahwa khazanah keislaman Indonesia harus terus diperkuat. Indonesia harus menjadi contoh negara berpenduduk mayoritas muslim namun memperlihatkan wajah Islam yang rahmatan lil alamin,” beber dia.
 
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin yang juga hadir dalam forum silaturahmi tersebut mengatakan rangkaian acara yang dihadiri oleh Imam Besar Al-Azhar itu bertujuan mengembangkan Islam wasathiyah di Indonesia. 
 
“Bagaimana Indonesia mengembangkan nilai Islam wasathiyah, Islam yang moderat, Islam yang semakin proaktif menata peradaban dunia di tengah-tengah tantangan global,” kata Lukman.
 
Forum tersebut dihadiri Grand Syekh Al-Azhar, Prof Dr Ahmad M Al Thayyib. Adapun forum silaturahmi dihadiri tak kurang dari 500 alumni Al-Azhar, Mesir, di Indonesia. 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(LDS)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif