"Di lima kecamatan itu, bantuan yang sudah kami berikan tersebar di enam titik," kata Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Edy Basuki, saat dihubungi, Selasa, 5 Juni 2018.
Edy menjelaskan enam titik itu dipilih yang menjadi wilayah paling mendesak membutuhkan bantuan air bersih. Sejauh ini, anggaran untuk menanggulangi kekeringan di Gunungkidul sebesar Rp638 juta. Anggaran tersebut bisa ditambah dengan syarat koordinasi lintas instansi lebih dulu.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Menurut Edy, sejumlah kecamatan yang memiliki tangki air bisa melakukan pendistribusian air secara mandiri. "Sejauh ini ada enam mobil tangki BPBD yang mengirimkan 24 kali per hari ke wilayah terdampak kekeringan," jelasnya.
Edy melanjutkan bantuan air yang disalurkan berasal dari sekitar Pantai Krakal, kawasan Siraman, dan sebagian dari Kecamatan Pracimantoro, Jawa Tengah.
"Untuk sementara, ada 36 desa di sembilan kecamatan yang mengalami kekeringan," ujarnya.
Edy mengatakan masih berkoodinasi dengan kecamatan dan desa untuk memerinci data kepala keluarga terdampak kekeringan. Dia memperkirakan kecamatan yang mengalami dampak terparah kekeringan yakni Girisubo, Panggang, Purwosari, dan Rongkop.
"Kami juga berkoordinasi dengan BMKG untuk melihat perkembangan musim kemarau," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(LDS)