Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga, dan Cipta Karya (PUBMCK) Jateng Hanung Triyono menjelaskan, empat peserta yang mengikuti lelang proyek jalan tol Semarang-Demak. Lelang saat ini masih di tahap evaluasi harga.
"Saat ini masih proses evaluasi harga. Nantinya, harga yang dinilai paling wajar yang akan dipilih," katanya di Semarang, Selasa 26 Maret 2019.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Proses evaluasi akan memakan waktu cukup lama. Evaluasi harga lelang bisa sampai 15 hari. "Kalau ini kan nilainya Rp 15,3 triliun. Bisa jadi lebih lama. Tapi kami akan upayakan bisa selesai Maret ini, sesuai target," jelasnya.
Lelang proyek seharusnya selesai pada Maret 2019 agar pembangunan jalan tol sepanjang 27 kilometer dibangun awal April 2019. Jalan tol ditargetkan beroperasi awal 2021.
Hanung mengaku tidak tahu persis perkembangan pembebasan lahan. Pemprov Jateng hanya kebagian porsi tim percepatan studi, izin lingkungan, serta menuyusun revisi penentuan lokasi dan dokumen.
Tim percepatan terdiri dari satuan kerja perangkat daerah yang terkait dengan infrastruktur seperti Dinas Pekerjaan Umum dan Bina Marga, Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air, serta Dinas Lingkungan Hidup.
"Memang sempat ada revisi penlok jalan tol yang terintegrasi dengan sabuk pantai untuk menangkal banjir rob di Semarang Utara. Kebutuhan lahannya bertambah dari 189 hektare menjadi 535 hektare yang terbagi di wilayah Kota Semarang dan Kabupaten Demak," tuturnya.
Penambahan kebutuhan lahan sebesar 346 hektare itu karena ada perubahan analisis dampak lingkungan dan rencana panjang jalan tol Semarang-Demak. "Dari yang semula hanya 24 kilometer menjadi 27 kilometer," bebernya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SUR)
