Lafran Pane merupakan pendiri organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Adapun pengukuhan gelar dilakukan pada 9 November 2017 di Jakarta.
Selasa siang, 7 November 2017, peserta acara yang tergabung dalam organisasi HMI mendatangi pusara Lafran Pane di Karangkajen. Mereka menganggap Lafran Pane layak menyandang gelar Pahlawan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Kami bahagia pemerintah mengakui gagasan dan pikiran Pak Lafran layak menjadi konsumsi nasional dan internasional dengan mengangkatnya jadi Pahlawan," kata Ketua Majellis Wilayah DIY Kahmi, Khamim Zarkasih, di Karangkajen.
Acara dimulai dengan salat Zuhur berjemaah di Masjid Jami Karangkajen. Kemudian, peserta acara mendatangi peristirahatan terakhir Lafran Pane.
Rombongan kemudian melantunkan doa bersama di depan kuburan sang calon pahlawan ini. Selain mahasiswa, hadir pula mantan pengurus dan anggota HMI.
Cucu Lafran Pane, Tofani Arief Budiman Pane, juga hadir. Ia tampak khusyuk mengikuti rangkaian acara tersebut.
Lafran Pane adalah satu dari empat tokoh yang akan dikukuhkan sebagai Pahlawan Nasional. Presiden Joko Widodo akan menyerahkan langsung gelar kepahlawanan pada ahli waris.
Proses pengangkatan Lafran Pane menjadi Pahlawan Nasional terbilang cepat, kurang lebih dua bulan. Anggota KAHMI dan HMI mengusulkan nama Lafran sebagai calon pahlawan kepada Presiden.
Pada 5 Februari 1974, Lafran Pane menjadi pemrakarsa berdirinya HMI. Ia pun dikukuhkan sebagai pendiri HMI bersama sejumlah tokoh di antaranya Kartono Zarkasy, Hasan Baswi, dan Mansyur. Salah satu pendiri HMI yaitu Maisaroh Hilal yang merupakan cucu pendiri organisasi masyarakat Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)