NEWSTICKER
    Konferensi pers panitia ArtJog 2019 di Ruang Kasultanan Royal Ambarukmo Hotel Yogyakarta, Kamis, 11 Juli 2019. Medcom.id-Ahmad Mustaqim.
    Konferensi pers panitia ArtJog 2019 di Ruang Kasultanan Royal Ambarukmo Hotel Yogyakarta, Kamis, 11 Juli 2019. Medcom.id-Ahmad Mustaqim. (Ahmad Mustaqim)

    Dari Pasar Seni, ArtJog Menjadi Festival Seni

    pameran seni
    Ahmad Mustaqim • 11 Juli 2019 17:55
    Yogyakarta: Salah satu even pameran seni terbesar di Yogyakarta, ArtJog akan kembali hadir. Gelaran ArtJog ke 12 pada tahun ini akan mengambil tema Common In Space dengan melihatkan puluhan seniman nasional dan internasional. Pameran ini akan berlangsung selama sebulan penuh di Jogja National Museum (JNM) sejak 25 Juli hingga 25 Agustus 2019. 
     
    Manajer Program ArtJog 2019, Gading Narendra Paksi mengatakan total ada 88 seniman yang terlibat dalam acara ini. Seniman yang tampil ini diseleksi dari ribuan proposal dan lewat sistem undangan. Acara ArtJog nantinya tak akan melulu pameran, namun juga menjadi tempat interaksi pengunjung dengan seniman.
     
    "Selain pameran utama, ada merchandise project, ArtJog education program. Selama sebulan, daily performance," kata Gading dalam sesi konferensi pers di Ruang Kasultanan Royal Ambarukmo Hotel Yogyakarta, Kamis, 11 Juli 2019.

    Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


    Ada sejumlah seniman yang ikut serta lewat proses undangan. Meraka di antaranya Ayu Permata (penari), Rangga Apriadi N, hingga Rusli Permata. Ketiga seniman ini nanti akan difasilitasi mengisi workshop dan pertunjukkan bersama.
     
    Selain itu, panitia juga bekerja sama dengan Erasmus dari Jakarta dengan mendatangkan band beraliran jazz dari Jerman. Kemudian, ada pula Jessica Ekomane (Jerman) yang juga mengisi workshop serta Nadah El shazly (Turki) akan membawakan performance. 
     
    Adapula program bernama Leksikon yang akan menampilkan sajian edukasi publik dengan format kreatif, performatifm dan berbeda dari sejumlah wicara seniman pada umumnya.
     
    Seniman yang masuk dalam program leksikon ini yakni Uji Handoko, Natasha Gabriella Tontey, Handiwirma Saputra, Lugas Syllabus, Syaiful Aulia Garibaldi, Agan Harahap, Fika Ria Santika, Etza Maisyara, Teguh Ostenrik, dan Riri Riza. Program ini dijadwalkan pada 9-10 Agustus 2019. 
     
    "Semua program berjalan sebulan penuh. Kapanpun hadir tak akan kesepian. Total 88 seniman atau grup yang akan tampil penuh selama sebulan," kata dia. 
     
    Sementara Direktur ARTJOG 2019, Heri Pemad menjelaskan konsep pameran seni tahun ini tak jauh beda dengan tahun sebelumnya. Konsep tahun ini akan dikemas dengan mengedepankan acara terbesar seni kontemporer. 
     
    Heri mengatakan memperoleh masukan kurator yang menjelaskan ArtJog merupakan sebuah festival. "ArtJog adalah festival seni kontemporer Indonesia. Belum ada yang menyatakan festival seni kontemporer Indonesia," ungkap Heri. 
     
    Seni dari berbagai disiplin akan dilibatkan di dalam acara itu. Mulai dari seni kreatif, seni rupa, desain, musik, hingga seni kreatif baru. Dengan konsep festival, ini akan mengubah ArtJog dari konsep sebelumnya, yakni pasar seni. 
     
    "Dulu transaksi jual beli karya seni. Kami sekarang memfasilitasi seniman selain berkesenian, berekspresi, memasarkan karya, juga mengenalkan dia sebagai seniman. Jadi lebih ringan. Bukan berapa banyak karya dijual, tapi seberapa meriah atau besar yang datang atau publik yang mengapresiasi," beber Heri.
     
    Heri menegaskan ArtJog tahun ini menegaskan tak lagi bicara soal berapa karya yang terjual. Ia memastikan even seni akan dikemas dengan meriah. 
     
    Heri menambahkan, ArtJog juga akan bersamaan dengan even Jogja Art Weeks. Pameran seni ini yang melibatkan seniman dan dihelat di Yogyakarta, Solo, dan Semarang ini akan diumumkan pula di acara ArtJog. 
     
    "Dalam hitungan BPS dan Dinas Pariwisata, even pameran seni ini telah berhasil mendatangkan banyak orang (wisatawan). Artinya ini berdampak besar terhadap perkembangan perekonomian di Jogja. Ini contoh bagi daerah lain dengan even bisa mendatangkan banyak orang. Bisa dijadikan city branding dalam dunia ekonomi kreatif," pungkas Heri.
     

    (DEN)
    FOLLOW US

    Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

    Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

    unblock notif