Pura Mangkunegaran menggelar kirab satu suro pada Selasa (13/10/2015) malam. Beberapa pusaka dikirab dalam acara tersebut. MTVN/Pythag Kurniati
Pura Mangkunegaran menggelar kirab satu suro pada Selasa (13/10/2015) malam. Beberapa pusaka dikirab dalam acara tersebut. MTVN/Pythag Kurniati (Pythag Kurniati, Ahmad Mustaqim)

Malam Ini, Kirab Satu Suro Keraton Solo dan Yogya

tahun baru islam
Pythag Kurniati, Ahmad Mustaqim • 14 Oktober 2015 14:01
medcom.id, Yogyakarta: Keraton Kasultanan Yogyakarta dan Keraton Kasunanan Solo menetapkan 1 Suro pada Rabu, 14 Oktober, petang. Oleh karenanya, dua keraton itu akan menggelar peringatan menyambut tahun baru Jawa 1949, malam nanti.
 
"Keraton punya penanggalan tersendiri dan telah berjalan ratusan tahun," ungkap Wakil Penghageng Tepas Tanda Yekti, Kanjeng Pangeran Harya Yudhahadiningrat, di Keraton Yogyakarta, Rabu (14/10/2015).
 
Carik Tepas Tanda Yekti Keraton Yogyakarta, Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Rinta Iswara mengatakan penentuan awal bulan dalam penggalan Jawa termaktub dalam kalender Sultan Agungan. Termasuk dalam melihat hari-hari penting 100 tahun ke depan ataupun ke belakang.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


"Ini sudah tertulis dan dihitung berdasarkan pedoman paugeran yang sudah dibakukan. Tahun Jimawal 1949," ujar dia.
 
Ia menambahkan, penghitungan kalender sudah dilakukan secara saksama sejak tahun 1555 Suro Alip oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo. Sementara dalam Masehi, tahun tersebut telah disinergikan dengan tahun Saka dan Islam.
 
“Tahun ini adalah tahun Jimawal, sehingga 1 Suro jatuh tepat Kamis Pahing yang dimulai Rabu (14 Oktober) pukul 16.00 WIB," kata KRT Rinta.
 
Terpisah, Wakil Pengageng Sasana Wilapa Keraton Kasunanan Solo, Kanjeng Pangeran Aryo (KPA) Winarno Kusumo mengatakan ada perbedaan penentuan 1 Suro antara Keraton Kasunanan Surakarta dengan Pura Mangkunegaran pernah terjadi sekitar empat tahun lalu. 
 
“Penentuan 1 Suro, Keraton Kasunanan Solo menggunakan kalender Sultan Agung  dengan menggunakan pergerakan bulan sebagai dasarnya. Kalender Jawa intinya menggabungkan antara tahun Saka Hindu dengan perhitungan Hijriyah Islam,” ungkapnya.
 
Penyambutan tahun baru Jawa di kedua keraton itu akan diisi dengan ritual Topo Bisu Mubeng Beteng (bertapa diam memutari benteng), kegiatan ini akan dilangsungkan pada pukul 21.30 hingga pukul 00.00 WIB.
 
Sedangkan Keraton Kasunanan akan menggelar kirab pusaka dan Kerbau Kyai Slamet. Karena bertepatan dengan haul Pakubuwono X, akan diawali dengan pembacaan doa-doa pada pukul 21.00 WIB. Selanjutnya sembilan pusaka dan sembilan ekor kerbau akan dikirab menempuh jarak sekitar empat kilometer.
 
“Perjalanannya secara Pradaksina. Pradaksina itu dimana kita berjalan dengan rute tertentu dan keraton selalu berada di samping kanan barisan,” tuturnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(SBH)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif