Hibah kepada 203 perwakilan Pemerintah Daerah diserahkan di Yogyakarta, Senin 30 November. Bantuan ini diberikan guna menunjang program pembangunan di antaranya irigasi, sumber air, sarana prasarana minyak dan gas bumi dan energi terbarukan seperti mikrohidro, tenaga surya, biomassa, serta geothermal.
"Penyerahterimaan ini supaya bisa diambil alih sehingga pemeliharaannya bisa dilakukan pemerintah daerah," kata Menteri ESDM Sudirman Said dalam Penandatanganan Dokumen Hibah Barang Milik Negara Kementerian ESDM, di Hotel Royal Ambarukmo, Yogyakarta, Senin (30/11/2015).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Sebelum di Yogyakarta, kata Sudirman, penyerahan hibah dilakukan di Bandung, Jawa Barat sebesar Rp177 miliar. Penyerahan hibah berupa 346 unit barang milik negara itu dihadiri 82 perwakilan Pemda.
Kemudian, hibah juga diberikan di Bali sebesar Rp428 miliar berupa 5.828 unit barang. Penyerahan hibah di Bandung dihadiri 113 perwakilan Pemda.
"Di Yogyakarta, nilai hibah yang diserahterimakan sebesar Rp584 miliar dengan wujud 3.821 unit barang," ujar dia.
Ia juga mengungkapkan, usaha tersebut juga akan terus dilakukan agar alat-alat yang sudah selesai dibangun bisa dioperasikan untuk masyarakat. Menurut dia, langkah itu sesuai dengan rekomendasi Badan Pemeriksa Keuangan yang meminta instansi pemerintah menyerahterimakan barang-barang yang selesai dibangun ke pimpinan daerah.
"Kepada para pemerintah daerah, kami tadi menekankan perlunya menginisiasi dari bawah supaya energi terbarukan betul-betul didorong pembangunannya di wilayah yang beliau pimpin," imbuh dia.
Sementara, Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM M Teguh Pamuji mengatakan, selain aset yang berwujud, Kementerian ESDM juga berharap penyerahan aset tak berwujud, misalnya hasil kajian, segera rampung. Rekomendasi penyelesaian aset tak berwujud itu ditargetkan selesai akhir tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(TTD)
